Kapolri: Pembunuhan 2 Warga Sulteng Ulah Kelompok Teroris

Tim Inafis Polres Poso melakukan olah TKP usai baku tembak
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mitha Meinansi
VIVA.co.id
- Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memastikan dua korban tewas dalam penyerangan di Desa Torue, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, akibat ulah kelompok teroris jaringan Santoso. Dua korban tewas itu adalah I Nyoman Astika (70) dan Hengky (50).


"Ya itu, kan, dari hasil penyelidikan kita memang itu dilakukan oleh kelompok Santoso," ujar Badrodin Haiti, saat dikonfirmasi wartawan, Kamis 17 September 2015.


Badrodin mengatakan, jaringan Santoso sebelumnya memang telah menyatakan akan membayar semua perbuatan aparat yang menewaskan anak buahnya. Sejumlah anggota kelompok Santoso tewas dalam penangkapan dengan baku tembak pada 16-19 Agustus 2015 lalu.
Pasukan Elite Brimob Mulai Buru 'Sisa-sisa' Santoso di Poso


Satu Pengikut Santoso Menyerahkan Diri
"Santoso ini memang sudah mulai mengancam akan turun, akan membalas nyawa, darah dibalas dengan darah, mereka juga telah membunuh warga," kata Badrodin.

Istri Almarhum Santoso Jadi Tersangka Terorisme

Kelompok teroris Santoso bahkan berencana melakukan teror kepada siapa saja yang ditemuinya.


"Siapa saja yang ditemuinya di sana. Ya, itu aksi balas dendam. Karena itu juga membuat teror kepada masyarakat setempat," lanjut Badrodin.


Pada Senin, 14 September 2015, dua mayat ditemukan warga di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Idham Azis mengatakan, dua korban dibunuh kelompok teroris yang selama ini meresahkan warga. "Mereka berjumlah lima orang," ujarnya, Selasa 15 September 2015. Kasus itu kini dalam penyelidikan Polda Sulawesi Tengah. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya