Jimly: Ucapan Adnan Buyung Tak Sekedar Retorika Belaka

Pengacara Senior Adnan Buyung Nasution wafat
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Todung: Gelar Pahlawan untuk Adnan Buyung Tergantung Negara
- Mantan ketua Mahkamah Konstitusi periode 2003-2008, Jimly Asshididqie menerangkan bahwa almarhum Adnan Buyung Nasution (ABN) sosok orang yang jujur. Apa yang dipikirkan ABN tentang kebenaran dan keadilan akan ia kerjakan.

Ini Sosok Adnan Buyung di Mata Menko Darmin

"Itu yang dia omongkan akan dia kerjakan, bukan hanya retorika, tetapi benar-benar dia lakukan," kata Jimly di gedung Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Jalan MH Thamrin 14, Jakarta Pusat, Rabu 23 September 2015.
Todung: Kami Akan Lanjutkan Perjuanganmu, Bang Buyung!

Jimly menceritakan, ketika dia pertama kali datang ke University of Leiden di Belanda. Dia langsung ditodong dengan pertanyaan kritis dari penerima gelar Master Studi Hukum Internasional dari University of Melbourne itu, ketika melakukan penelitian disertasi di sana. "Ini disertasi apa gunanya buat bangsa dan negara," kata Jimly menirukan gaya Adnan.

"Begitu saya datang ke Leiden, dia sudah lebih dulu di sana. Belum baca, tetapi nanyanya sudah seperti itu," kata Jimly.

Jimly sadar, ABN memang orang yang sangat kritis, tetapi dia termasuk orang yang memperjuangkan pendiri Lembaga Bantuan Hukum (LBH) itu dan meneruskan apa yang dilakukan Ismail Suny, seorang ahli hukum tata negara melakukan hal yang sama. Agar, ABN bisa diberi gelar guru besar kehormatan Universitas Indonesia.

"Tetapi, sampai terakhir tidak berhasil. Akhirnya, dia mendapat gelar kehormatan sebagai guru besar dari University of Melbourne. Saya menganggap ini tokoh besar dan kita pantas merasakan kehilangan dan berharap amalnya diterima," terang ketua DKPP itu. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya