Cerita Jemaah Indonesia Selamat di Tragedi Mina

tragedi mina 2
Sumber :
  • Twitter/KSA_998

VIVA.co.id - Banyaknya korban tewas dalam tragedi Mina menyisakan duka mendalam bagi umat Islam di dunia. Ratusan jemaah yang tewas terjepit dan terinjak saat melontar jamrah disebut sebagai yang terburuk sejak dalam 25 tahun terakhir.

Namun, di balik itu, terselip sebuah cerita haru dari jemaah haji Indonesia yang selamat dari tragedi mengerikan tersebut.

Ketua Pengawas Haji Komisi VIII, Saleh Daulay, mengaku sempat mewawancarai salah seorang jemaah haji Indonesia yang ada di lokasi kejadian ketika musibah terjadi.

Saat itu, Saleh bertanya mengapa mereka pergi melontar sebelum jadwal yang disampaikan pemerintah? Menurut jemaah tersebut, pagi hari para jemaah diminta untuk sarapan di tenda-tenda di Mina.

Sebelum sarapan, ada beberapa orang jemaah yang ingin segera melontar. Namun karena sarapan sudah disediakan, mereka menunda keberangkatan sampai selesai makan.

Setelah selesai makan, ada beberapa orang yang mengajak berangkat. Menurut saleh, rombongan mereka ada sekitar 20 orang. Mereka berangkat bukan atas instruksi resmi dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).

"Mereka berangkat atas inisiatif sendiri. Jadwal resmi jemaah Indonesia melontar adalah selepas subuh, sore hari, dan malam hari. Tapi mereka tetap berangkat," kata Saleh kepada VIVA.co.id, Jumat, 25 September 2015.

Dari cerita yang diterimanya, salah satu dari jemaah itu menjelaskan istrinya sempat jatuh. Situasi pada saat itu sangat mencekam. Semua orang panik. Korban ada di mana-mana. Untungnya, ada jemaah asal Maroko yang membantu mengangkat istrinya masuk ke tenda mereka.

"Di sanalah mereka berdiam sampai keadaan sedikit tenang. Selanjutnya, mereka kembali ke pemondokan mereka," kata Saleh.

Terkait peristiwa tersebut, Tim Pengawas Haji DPR RI mendesak pemerintah Saudi untuk segera mengumumkan jumlah korban tragedi Mina.

Arab Saudi: Investigasi Tragedi Mina Masih Butuh Waktu

Pasalnya, hingga saat ini jumlah korban yang diumumkan masih simpang siur dan kelihatannya masih terus bertambah. Selain itu, asal negara-negara korban juga belum pernah disampaikan secara resmi.

"Sekarang ini, yang disampaikan hanyalah total jumlah korban. Sementara, negara-negara korban belum pernah diumumkan. Bahkan, jenis kelamin para korban saja pun tidak disampaikan," ujar Saleh.

Pemberitahuan tentang jumlah korban dan asal negaranya dinilai sangat penting. Terutama untuk menenangkan keluarga para jamaah haji yang ada di negara masing-masing.

"Kalau tidak nama negara-negara korban tidak diumumkan, ada kesan seolah-olah ada yang ditutup-tutupi. Sebagai penanggung jawab haji, pemerintah Saudi tentu memiliki tanggung jawab besar dalam menangani masalah ini," kata Saleh. (ase)

Jamaah haji dapat perawatan saat tragedi di Mina

Jumlah Korban Tragedi Mina 2.070 Jiwa

Hitungan Reuters tiga kali lebih banyak dari hitungan pemerintah Saudi

img_title
VIVA.co.id
30 Oktober 2015