Indonesia Negara Nomor Satu Wisata Penjahat Seksual

Sumber :
  • VIVAnews/Joseph Angkasa
VIVA.co.id - Country Manager Indonesia Terre Des Hommes, Sudaryanto, memaparkan data mengejutkan. Berdasarkan hasil riset selama 2012 hingga 2014, Indonesia adalah negara pertama di dunia sebagai daerah wisata yang sering dikunjungi pelaku kejahatan seksual terhadap anak.
Pemerintah Diminta Gencar Advokasi Korban Kekerasan Seksual

"Indonesia secara keseluruhan menjadi paling atas untuk daerah wisata pelaku kejahatan seksual," kata Sudaryanto dalam sebuah diskusi bertajuk Pariwisata versus Eksploitasi Seksual Komersial Anak di Denpasar, Bali, pada Sabtu, 26 September 2015.
Guru Pencubit Anak Tentara Divonis 6 Bulan Percobaan

Setelah Indonesia, Singapura dan Malaysia berada di urutan kedua dan ketiga negara yang paling sering dikunjungi pelaku kejahatan seksual terhadap anak. Di Indonesia, menurut Sudaryanto, daerah yang sering dikunjungi paedofil adalah Batam, Lombok, dan Bali.
Bocah Telantar di Trotoar, Diduga Korban Perkosaan

"Umumnya mereka mengincar tempat-tempat di mana penegakan hukumnya lemah, penegakan hukumnya tidak kuat, mereka akan masuk ke situ," katanya.

"Jadi kalau suplainya ada, ditambah penegakan hukum lemah, mereka akan datang ke situ," Sudaryanto menambahkan.

Dia menjabarkan tiga kategori seseorang menjadi pelaku kejahatan seksual terhadap anak. Ketiga kategori pelaku kejahatan itu juga umumnya yang sering datang menyambangi berbagai daerah di Indonesia dengan selubung pariwisata.

Kategori pertama, pelaku memang paedofil dan memiliki perilaku seksual yang menyimpang. Mereka berhasrat dan mengincar anak-anak berusia kurang 12 tahun.

Kedua, prefensial. Mereka adalah pelaku terhadap kejahatan anak yang memang lebih menyukai anak-anak dengan alasan tertentu. "Misalnya mereka menganggap anak-anak itu lebih bersih, belum tercemar banyak penyakit. Ada juga prefensialnya karena motif keperawanan," kata Sudaryanto.

Ketiga, motif situasional atau oportunistik. Mereka sebenarnya tidak khusus menarget anak-anak. Tetapi kalau memang banyak anak-anak yang bisa dieksploitasi, mereka akan melakukannya.

Sudaryanto menyoroti pentingnya penegakan hukum di Indonesia. Ada banyak pelaku kejahatan pedofil yang tidak bisa dipidana dengan berbagai alasan. Di antaranya, penegak hukum yang bersifat pasif menunggu laporan atau pengaduan.

"Sementara hal itu sulit kita dapatkan, karena berbagai hal juga. Sektor hukum harus ramah dan menghormati anak-anak," kata Sudaryanto.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya