Kemenag Bantah Lamban Tangani Jemaah Haji Korban Mina

Jamaah Haji Dapat Perawatan Saat Tragedi di Mina
Sumber :
  • REUTERS/Directorate of the Saudi Civil Defense/Handout via Reuters

VIVA.co.id - Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Agama, M Jasin membantah respons pemerintah lambat dalam penanganan jemaah haji korban tragedi Mina yang terjadi pada Kamis 24 September 2015. Proses penanganan para korban dinilai lambat dan menimbulkan informasi simpang siur dan was-was keluarga jemaah haji di Indonesia.

Tapi, Jasin mengatakan, langkah pemerintah, menurut dia, sudah cukup sigap menyusul tragedi tersebut.

"Respons pemerintah sudah cukup cepat, langsung ke TKP, masuk ke pemularasan," kata Jasin dalam wawancara dengan tvOne, Sabtu 26 September 2015.

Mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu mengatakan, proses penanganan tak bisa cepat, karena korban tragedi Mina tergolong banyak dan bukan hanya dari Indonesia.

"Ya, kan, karena jumlahnya banyak dan tidak dari RI saja. Khususnya yang banyak kan dari Afrika dan Asia Tengah, sehingga tidak bisa identifikasi secepatnya," ujarnya.

Jasin menanggapi kritik rilis identifikasi jenazah jemaah haji yang dinilai lambat. Menurut dia, pemerintah Indonesia memang harus mematuhi aturan di Arab Saudi dalam merilis korban jemaah haji yang meninggal.

"Kita tunduk aturan Arab untuk rilis aturan orang meninggal, tak bisa buru cepat untuk sebut nama (yang meninggal). Nanti bisa disalahkan juga, jadi ini aspek kehati-hatian," tutur Jasin.

Dalam identifikasi, ujarnya, pemerintah juga tidak tinggal diam menunggu penanganan dari pemerintah Arab Saudi. Daerah Kerja (Daker) setiap hari merilis perkembangan penanganan jemaah haji korban tragedi Mina. Selain itu Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) aktif berkoordinasi dengan tim forensik Arab Saudi untuk identifikasi jenazah.

"Jadi (kami) tak tinggal diam tunggu pernyataan Arab Saudi," kata dia.

Upaya lainnya yaitu aktif menggali informasi dari jemaah haji Indonesia yang selamat dan berbagai sumber pemerintah Arab Saudi, Kementerian Kesehatan dan Konsulat Jenderal RI di Jeddah.

"Makanya hasilnya itu dari tiga jemaah yang meninggal jadi 14 jemaah, itu kan dari identifikasi," kata dia.

Jasin berharap upaya maksimal dari pemerintah Indonesia bisa menghasilkan informasi yang lebih terang dan detail terkait keadaan jemaah haji usai tragedi Mina.

Data terbaru yang dirilis Kemenag, usai tragedi Mina, 14 jemaah haji meninggal dunia dan 112 jemaah masih hilang belum kembali maktab.

"Malam ini, ada tim pemeriksaan dengan tim Arab Saudi, sambil kami cari 112 yang hilang itu," kata dia.

Tawaf dan Rahasianya
Anggota Komisi VIII Desy Ratnasari

Anggota DPR Ingatkan Pemerintah Soal Dana Haji

Uang itu tak boleh digunakan sembarangan.

img_title
VIVA.co.id
17 Januari 2017