Tragedi Mina

Suami Istri Ini Meninggal saat Tragedi Mina

Foto korban tragedi Mina, Sri Prabandari Markani (56) dan suaminya
Sumber :
VIVA.co.id
Anggota DPR Ingatkan Pemerintah Soal Dana Haji
- Sri Prabandari Markani (56), jemaah haji asal Semarang, Jawa Tengah, yang dikabarkan hilang saat insiden Mina dipastikan wafat. Kepastian itu diperoleh berdasarkan data terbaru yang dirilis Kepala Daerah Kerja Mekah, Arsyad Hidayat.

Tawaf dan Rahasianya

Dalam konferensi pers Minggu, 27 September 2015, pukul 01.00 dini hari waktu Arab Saudi, atau pukul 05.00 WIB.
Calon Haji Ini Kesal Sambal Petisnya Disita


Nama Sri Prabandari Markani tercatat dalam daftar jemaah nomor 19 yang telah diidentifikasi. Sri merupakan jemaah asal Semarang yang tergabung di kloter SOC 62 nomor paspor B0875692.


Kerabat korban yang beralamat di Jalan Bukit Ngaliyan Permai, Perumahan Pokok Pondasi, Kelurahan Ngaliyan, Kota Semarang, mengaku telah mendapatkan informasi masuknya Sri Prabandari dalam daftar korban wafat di Mina.


"Tadi kami telah mendapatkan informasi kalau beliau ditemukan wafat setelah kemarin belum ketemu, " kata Kuncoro, adik ipar korban kepada
VIVA co.id
, Minggu, 27 September 2015.


Almarhumah Sri Prabandari merupakan istri dari Sugeng Triyanto (58) yang juga dikabarkan tewas oleh kerabat lain yang sama-sama menunaikan haji. Kendati demikian, nama suaminya belum masuk dalam daftar resmi korban wafat tragedi Mina yang diumumkan otoritas haji setempat.


Sri Prabandani sendiri berangkat bersama suami, anaknya Aditya Ryan Permana (27) dan dua kakak Sri Prabandari yaitu Sri Agustin (56) dan Maryuni (71). Mereka tercatat di kelompok yang sama yaitu  Kloter 62 Embarkasi Solo Regu III Kelompok VII.


Saat insiden di Mina, Sri diketahui terpisah dari rombongannya dan hilang. Sementara Sugeng Triyanto tengah mendorong kursi roda anaknya Aditya Ryan Permana yang difabel karena penyakit polio.


Hingga kondisi saling dorong dan injak ribuan jemaah haji di terowongan Mina terjadi. Sugeng berpulang setelah menyelamatkan sang putra dari insiden kecelakaan itu.


Sedangkan anaknya Aditya selamat dan mengalami luka-luka setelah terlempar dari kursi rodanya. Aditya bahkan sempat menutup jenazah sang ayah dengan pakaian ihramnya.


Terkait belum masuknya kakaknya Sugeng Triyanto dalam daftar korban, Kuncoro dan keluarga mengaku pasrah karena pihaknya mengerti kondisi identifikasi jenazah oleh pemerintah Saudi memang berjalan lamban.

Ada kemungkinan, kata Kuncoro, saat kejadian insiden saling injak di terowongan Mina, identitas haji Sugeng hilang karena terinjak-injak jemaah lain.


"Kami tidak bisa berbuat banyak dan menunggu. Tapi apapun itu kami telah mengikhlaskan wafatnya kakak saya Sugeng dan Sri Prabandani," kata Kuncoro.



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya