Sumber :
- REUTERS/KCNA
VIVA.co.id -
Yayasan Pendidikan Soekarno melalui Universitas Bung Karno memberikan penghargaan The Star of Soekarno kepada Kim Jong Un, pemimpin besar Korea Utara. Selain Kim Jong Un, penghargaan serupa diberikan kepada Mantan Perdana Menteri Malaysia Tun Mahathir bin Muhammad, Mantan Presiden Kuba Fidel Alejandro Castro Ruz, dan mantan Presiden Venezuela Hugo Rafael Chavez.
Penghargaan dengan tema
Humanity, Freedom and Justice
ini cukup kontroversial mengingat Kim Jong Un adalah pemimpin negara Komunis yang dicap diktator dan antidemokrasi. Penghargaan untuk Kim Jong Un diterima oleh Duta Besar Republik Rakyat Demokratik Korea, Ri Hyong Ju.
Baca Juga :
Cerita Bung Karno Gotong Jenazah Mertua ke Hutan
Baca Juga :
Antara Es Krim dan Nyawa Bung Karno
Baca Juga :
Ternyata Bung Karno Jago Freestyle Sepeda Ontel
Sementara, Mahathir Muhammad dalam sambutannya mewakili para penerima penghargaan mengatakan duet Soekarno-Hatta dinilai bukan hanya berperan sebagai pendiri Indonesia, tapi bisa menjadi pemersatu bangsa setelah Indonesia lama dijajah kolonial Belanda dan Jepang.
Perjuangan Soekarno dinilai sebagai salah satu keberhasilan bangsa Indonesia di mata dunia. Karena menurutnya, dengan negara yang banyak pulau, bukan tidak mungkin banyak perpecahan di tiap-tiap wilayah Indonesia. Akan tetapi, hal itu bisa diredam dengan perjuangan tokoh proklamator ini.
"Saya sangat tersentuh, mendapat penghargaan ini," ujar Mahathir.
Hadir dalam acara penganugerahan The Star of Soekarno ini antara lain Akbar Tandjung, Jimly Asshidiqie, Japto Soerjosomarno, dan perwakilan dari duta-duta besar negara Irak, Palestina, Bolivia, Venezuela dan Algeria.
Halaman Selanjutnya
Sementara, Mahathir Muhammad dalam sambutannya mewakili para penerima penghargaan mengatakan duet Soekarno-Hatta dinilai bukan hanya berperan sebagai pendiri Indonesia, tapi bisa menjadi pemersatu bangsa setelah Indonesia lama dijajah kolonial Belanda dan Jepang.