- http://lordbroken.wordpress.com/
VIVA.co.id - Indonesia tak hanya kaya dengan kekayaan alam dan budaya. Indonesia juga kaya dengan bahasa. Hal itu pula yang menarik minat negara lain untuk mempelajari Bahasa Indonesia.
Dalam Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (KIPBIPA) IX di Hotel Harris, Jalan Sunset Road, Kuta, Bali, minat tersebut mengemuka.
Tengok saja, hingga saat ini telah ada beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta dari negara lain yang membuka jurusan Bahasa Indonesia. Beberapa di antaranya ada di perguruan tinggi di Tiongkok dan Australia.
Guru Besar Universitas Nasional Australia di Canberra, Prof. George Quinn, mengatakan minat mahasiswanya begitu tinggi mempelajari Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia diperlukan utamanya untuk mendalami kebudayaan dan tradisi masyarakat Indonesia. Hal lain yang memantik minat mahasiswanya adalah kepentingan bisnis.
"Budaya dan tradisi serta bisnis di sektor pariwisata menjadi alasan kuat mahasiswa mengambil jurusan Bahasa Indonesia," ujar Quinn, Rabu 30 September 2015.
Uniknya, seluruh peserta dalam acara yang dihadiri peneliti dan pengamat serta tenaga pengajar Bahasa Indonesia dari sejumlah negara itu menggunakan Bahasa Indonesia.
Ketua Penyelenggara KIPBIPA IX, M. Bundowi, mengatakan, konferensi digelar untuk mengetahui sejauh mana penggunaan Bahasa Indonesia di luar negeri. Menurut dia, antusiasme warga asing yang menggunakan Bahasa Indonesia semestinya membuat bangga warga Indonesia.
Sayangnya, kata dia, ketika warga Indonesia berkunjung ke luar negeri, justru menggunakan bahasa asing.
"Ada seribu lebih mahasiswa asing yang mempelajari Bahasa Indonesia. Dari konferensi ini kita semestinya bangga menggunakan Bahasa Indonesia," katanya.
Konferensi itu dihadiri peserta dari berbagai negara di Benua Asia, Australia, dan Benua Eropa.
Agar Hari Pertama Anak Masuk TK Berjalan Lancar
Berkenalan lebih dahulu dengan kawannya
