Sumber :
- ANTARA/ Wahyu Putro A
VIVA.co.id
- Istana menanggapi pernyataan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, yang menyebut keinginan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) hanya untuk mencari popularitas.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, memang BI dalam posisinya adalah independen. Bertanggung jawab terhadap kondisi monoter negara. Sementara itu, tanggung jawab sektor fiskal, lanjut Pramono, ada di tangan pemerintah.
Baca Juga :
Harga BBM Bakal Turun, Mampukah Tekan Inflasi?
"Dengan demikian, kami tidak ingin sama sekali menanggapi persoalan, ataupun hal yang disampaikan oleh gubernur BI karena itu kajian dewan gubernur."
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, hitung-hitungan harga BBM harus ada waktu yang tepat. Ia berharap jangan ada sisipan mencari popularitas dalam kebijakan itu.
"(BBM) Jangan diturunkan pada saat hitung-hitungannya masih belum menunjukkan waktu tepat. Nanti yang terjadi hanya sedikit penurunan, tetapi kita kehilangan kepercayaan, kehilangan kredibilitas. Jadi, itu yang saya titip," katanya.
"Maksud saya, jangan untuk popularitas, tetapi harus betul-betul
accountability
dan juga mencerminkan kondisi sebenarnya," kata Agus, Jumat lalu.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, hitung-hitungan harga BBM harus ada waktu yang tepat. Ia berharap jangan ada sisipan mencari popularitas dalam kebijakan itu.