VIVAnews-Malam ini hingga Senin subuh besok dipastikan tidak akan ada eksekusi mati terhadap Amrozi cs, pelaku peledakan bom Bali yang menewaskan 202 orang. Alasannya, tim pengacara dari Tim Pembela Muslim baru saja berangkat dari Jakarta pukul 21.30 WIB dari kediaman Achmad Michdan di Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Anggota Dewan Syuro Tim Pembela Muslim, Ustad Hasyim, saat dihubungi VIVAnews pukul 22.00 WIB, membenarkan rombongan pengacara terpidana mati itu baru saja berangkat. "Kemungkinan kami baru tiba Senin besok pukul 05.00 WIB," ujarnya.
Usai salat subuh, rombongan keluarga dari Lamongan dan Serang rencananya akan bertemu di Cilacap. Setelah itu mereka akan menuju ke pelabuhan Wijayapura.
Rombongan pengacara itu terdiri dari Achmad Michdan, Agus Setiawan, Achmad Kholid, selain Ustad Hasyim. Mereka berangkat bersama wakil keluarga Imam Samudra, yakni Wawan Setiabudi dan Luluk Djamaludin.
Padahal, tidak mungkin regu tembak melakukan eksekusi pada Amrozi cs malam ini tanpa kehadiran pembela terpidana. Pasal 8 Undang-Undang No 2 PNPS 1964 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pidana Mati menyebutkan: "Pembela terpidana, atas permintaannya sendiri atau atas permintaan terpidana, dapat menghadiri pelaksanaan pidana mati."
Sementara, Tim Pengacara Muslim sudah mengajukan surat permohonan resmi pendampingan eksekusi terhadap Amrozi cs. Surat bernomer 056.TPM.Pusat.X.2008 yang ditanda-tangani Mahendradata itu sudah dikirim ke Jaksa Agung hari Jumat, 31 Oktober 2008.
Menyusul kabar kedatangan tim pengacara di Cilacap baru Senin pagi, 3 November 2008, puluhan wartawan yang berjaga di Dermaga Wijayapura mulai meninggalkan lokasi. Kini penyeberangan ke Nusakambangan tersebut mulai sunyi.
VIVA.co.id
6 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Kakek 73 Tahun di Garut Ditemukan Tewas Mengenaskan, Kepala Hancur dan Usus Terurai
Kriminal
6 Mei 2024
Polisi memastikan bahwa kakek berusia 73 tahun bernama Alek tersebut adalah korban pembunuhan. Saat ini kasusnya tengah diselidiki.
Taruna STIP bernama Putu Satria Ananta tewas karena dianiaya seniornya. Pelaku sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
Bos Tembaga di Boyolali, Jawa Tengah, bernama Bayu Handono (36), tewas dibunuh. Kejadian ini baru terkuak setelah ada yang mencari korban ke kediamannya.
Polisi mengungkap motif penganiayaan terhadap Putu Satria Ananta Rustika (19), mahasiswa di Sekolah Ilmu Tinggi Pelayaran (STIP) Jakarta, hingga tewas dianiaya seniornya.
Round Up
Top News: 5 Negara dengan Militer Terkuat, Pangdam XIII/Merdeka Rotasi 3 Pati dan 5 Pamen
Nasional
6 Mei 2024
Sejumlah berita masuk dalam kategori terpopuler di kanal news VIVA, diantaranya berita mengenai daftar negara dengan militer terkuat di dunia dan berita rotasi Pati TNI.
Selengkapnya
Partner
Klaim Sekarang! Kode Redeem FF 6 Mei 2024
Jabar
6 menit lalu
Temukan kode redeem FF hari ini, 6 Mei 2024, dan dapatkan hadiah menarik seperti skin karakter, senjata, dan banyak lagi. Gunakan langkah-langkah mudah klaim hadiah.
Akan Lepas Masa Lajang, Mahalini Bakal Jadi Mualaf
Jabar
7 menit lalu
Penyanyi wanita bernama lengkap Ni Luh Ketut Mahalini Ayu Raharja akan segera melepas masa lajangnya, penyanyi asal Bali tersebut akan resmi menjadi istri penyanyi Rizky
Ini merupakan jalan terakhir bagi skuad asuhan Shin Tae-yong untuk mencapai Olimpiade Paris 2024, setelah gagal meraih tiket lolos dari Piala Asia U-23 2024.
Hasil Hubungan Gelap, TKW Asal Sukabumi Buang Bayinya
Jabar
11 menit lalu
Seorang mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Sukabumi berinisial YS (46) tega membuang bayinya sendiri sesaat setelah ia lahirkan. Hal itu ia lakukan lantaran malu kare
Selengkapnya
Isu Terkini