Merasa Tak Maksimal Perjuangkan Lingkungan, Tosan Minta Maaf

Tosan saat masih dalam perawatan beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • Diah Pitaloka

VIVA.co.id - Tosan, rekan aktivis Salim Kancil, yang mengalami luka serius setelah dianiaya puluhan massa pro tambang ilegal pada Sabtu, 26 September 2015 lalu, dinyatakan telah sehat dan dapat pulang.

Dia dirawat di rumah sakit dr Saiful Anwar Malang sejak tiga pekan terakhir. Tosan berharap ada bantuan pengamanan baginya ketika dalam perjalanan pulang dan selama di rumah.

"Kondisi saya sehat, saya hanya ingin pulang," kata Tosan di RSSA Malang, Senin, 12 Oktober 2015.

Siang ini Tosan ke luar dari ruangan ICU dan masuk di ruangan 13. Tosan tampak menggunakan kursi roda dan diapit oleh istri dan tim medis lainnya.

Mengenakan kaus hitam dan sarung, Tosan terliihat menebar senyum pada awak media yang menunggu di luar ruangan, meski ia masih khawatir atas keselamatannya.

"Saya hanya mau dalam perjalanan pulang aman, sampai di rumah juga aman," ucapnya.

Kakek berusia 52 tahun dengan tiga anak dan satu cucu itu berharap kejadian yang menimpanya tak terulang lagi. Dia meminta agar tak ada lagi tambang ilegal yang dibiarkan merusak lingkungan.

Tambang Ilegal di Tanah Keraton, Sultan Marah

"Inginnya tambang kayak di rumah itu jangan sampai ada lagi, itu merusak lingkungan," ujar dia.

Dalam kesempatan yang sama Tosan juga meminta maaf. Sebab dia merasa belum maksimal dalam memperjuangkan lingkungan dari tambang liar yang kini telah dihentikan operasional, di Pesisir Pantai Watu Pecak itu.

Tosan juga mengucapkan terima kasih pada keluarga dan awak media. "Saya terima kasih atas dukungan semua, saya minta maaf ini kemampuan saya membela negara. Saya bangga ada sampean (kalian) semua," kata dia.

Sidang perkara pembunuhan Salim Kancil di Pengadilan Surabaya.

Kades Pembunuh Salim Kancil Rutin Suap Muspika

Setoran Hariyono itu untuk memuluskan operasi tambang pasirnya.

img_title
VIVA.co.id
3 Maret 2016