Cegah Rusuh Susulan, Perbatasan Aceh Singkil Diperketat

Pengamanan Jelang Putusan Mahkamah Konstitusi
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Personel TNI dan Polri melakukan pengamanan secara ketat di perbatasan Aceh Singkil dan Tapanuli Tengah di Kecamatan Manduamas. Hal itu dilakukan guna mengantisipai agar kerusuhan tak meluas.

2.000 Prajurit TNI Disiagakan untuk Natal di Aceh Singkil

Kapolres Tapanuli Tengah AKBP Boni Sirait mengatakan, satu peleton pasukan Brimob dari Kota Padang Sidempuan dan dua peleton dari Polres Tapanuli Tengah telah dikerahkan di wilayah perbatasan.

"Pengamanan juga dibantu dengan satu SST dari Kodim 0211 Tapanuli Tengah," kata AKBP Boni Sirait, Rabu, 14 Oktober 2015.
 
Di wilayah perbatasan ini, petugas melakukan pemeriksaan terhadap warga yang melintas karena ingin mencari tempat yang aman. Dari pantuan, sejak dini hari hingga siang ini, ribuan warga terus berdatangan ke wilayah Tapanuli Tengah. Mereka menaiki truk-truk, kendaraan pribadi dan sepeda motor.

MUI: Polisi Tak Adil Tangani Kasus Tolikara dan Aceh Singkil

Gelombang pengungsi ini merupakan dampak dari kerusuhan di Aceh Singkil. Diperkirakan gelombang pengungsi akan terus bertambah hingga mencapai 6.000 orang yang berasal dari lima kecamatan di Aceh Singkil.

Sementara itu di wilayah Aceh Singkil, sebanyak 4 SSK personel TNI dikerahkan untuk membantu Polri melakukan pengamanan. Saat ini kondisi di kabupaten penghasil sawit tersebut mulai kondusif.

Menurut Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayjen Agus Kriswanto, personel TNI akan ditempatkan di 26 titik pos pengamanan. Meski telah berangsur normal, petugas akan terus memantau pergerakan warga guna mencegah rusuh susulan.

Kapolri Pastikan Kasus Aceh Singkil Bukan Politis

"Seluruh masyarakat kami minta tidak terpancing dengan isu-isu yang tidak jelas dan tidak mudah terprovokasi. Kami juga memohon maaf jika personel TNI terpaksa bersikap tegas untuk membubarkan massa yang dinilai mulai anarkis saat kerusuhan terjadi," katanya.

Menurut Agus, TNI telah melakukan tindakan sesuai prosedur dan tidak berpihak ke salah satu kubu yang terlibat dalam kerusuhan.

Sebelumnya, kerusuhan antardua kelompok warga pecah di Kabupaten Aceh Singkil pada Selasa 13 Oktober 2015 kemarin. Kericuhan dipicu kekesalan salah satu kelompok warga terhadap pemerintah setempat yang dinilai tidak tegas dalam menertibkan rumah ibadah yang tidak memiliki izin.

Akibat kerusuhan ini salah satu warga tewas akibat terkena tembakan. Sementara, empat orang mengalami luka-luka. Kerusuhan ini juga mengakibatkan 14 kendaraan roda dua dan empat rusak.

Laporan: Arman Konadi dan Syaren Situmorang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya