Sumber :
- ANTARA/FB Anggoro
VIVA.co.id - Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan(KLHK) merilis titik api atau hotspot meluas hingga ke Papua, Papua Barat dan Maluku. Total selama 2015 sudah 1,7 juta hektare lahan dan hutan terbakar.
Baca Juga :
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
Seperti juga di wilayah lain, sabana atau padang rumput di Papua juga sengaja dibakar. Tapi, menurut Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar, pembakaran dilakukan
oleh suku yang hidup berpindah-pindah.
"Kalau sudah terbakar ada hujan, rumput yang tumbuh kembali jadi hijau, hewan akan datang, itu akan jadi aktifitas berburu bagi kaum nomaden. Aspek-aspek seperti itu sedang kita teliti," kata Siti Nurbaya di Gedung Manggala Wanabakti, KLHK, Jakarta, Senin 19 Oktober 2015.
Adapun di Maluku, beberapa lahan sengaja dibakar disebabkan oleh tradisi membakar kayu putih untuk meningkatkan rendemen atau hasil bersih olahan kayu putih. Untuk kasus-kasus tadi, kata Siti, berada dalam pengawasan dan dikontrol oleh gubernur setempat.
"Untuk hal-hal tertentu seperti itu diawasi penuh oleh Pemda setempat dan Gubernur agar tidak meluas ke lahan lain," katanya.
Data KLHK merilis hingga saat ini areal hotspot atau titik api tersebar di 18 provinsi. Titik api terbanyak berada di Pulau Sulawesi, disusul Kalimantan dan Sumatera, serta beberapa di Jawa, Maluku, Papua dan Papua Barat. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Untuk hal-hal tertentu seperti itu diawasi penuh oleh Pemda setempat dan Gubernur agar tidak meluas ke lahan lain," katanya.