Sumber :
- VIVA.co.id/Januar Adi Sagita
VIVA.co.id - Mantan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini atau Risma, mulai irit bicara setelah perkara Pasar Turi yang melibatkan namanya dihentikan oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim).
Risma dikerumuni wartawan sesaat setelah dia menjadi pembicara pada sebuah seminar sekaligus meresmikan kawasan berbusana muslim di kampus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya pada Selasa, 27 Oktober 2015.
Dia mengabaikan berbagai pertanyaan wartawan seputar langkah Polda Jatim yang menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) untuk perkara yang sempat menyeret namanya. Dia malahan memilih meminum es yang dibelinya dari gerai pameran di tempat itu.
"Es jeruknya segar, enak diminum (dalam cuaca) panas-panas," kata Risma, tanpa menjawab satu pun pertanyaan tentang kasus Pasar Turi.
Risma segera masuk ke dalam mobilnya. Dia akan akan menghadiri deklarasi pemilu berintegritas bersama KPU Surabaya di Hotel Singgasana, Surabaya.
Risma sempat ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur pada Jumat, 23 Oktober 2015. Status tersangka itu berhubungan dengan pembangunan Pasar Turi sehabis kebakaran pada 2007.
Namun sehari setelah penetapan tersangka itu, Polda menerbitkan SP3 untuk Risma, yang berarti perkara Pasar Turi tak dapat dilanjutkan karena dianggap tak memenuhi unsur pidana. (Baca juga: )
Halaman Selanjutnya
Risma segera masuk ke dalam mobilnya. Dia akan akan menghadiri deklarasi pemilu berintegritas bersama KPU Surabaya di Hotel Singgasana, Surabaya.
