Tinjau Gunung Lawu, Ganjar Pastikan Tak Ada Pendakian

Ganjar Pranowo
Sumber :
  • VIVA / Dwi Royanto

VIVA.co.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memastikan tidak adanya aktivitas pendakian di Gunung Lawu, Jawa Tengah, pasca intruksi penutupan gunung di wilayah yang berbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur itu.

Hal itu disampaikan saat ia meninjau langsung lokasi kebakaran di Cemoro Kandang, Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu, 31 Oktober 2015. Penutupan sejumlah gunung di Jateng sebelumnya diutarakan Ganjar, untuk mengantisipasi bahaya kebakaran hutan yang disebabkan berbagai aktivitas pendakian selama kemarau.

Dalam tinjauan itu, Ganjar mengecek satu demi satu pintu masuk pendakian area gunung. Pihaknya juga memberi instruksi kepada para petugas penjaga gunung, kelurahan, dan BPBD Karanganyar agar memastikan sejumlah jalur masuk ditutup seluruhnya.

"Setahu saya (Gunung Lawu) pintu masuknya ada tujuh. Dari tujuh itu yang resmi itu cuma empat. Makanya itu ada orang bisa masuk lewat manapun. Makanya caranya ditulisi dilarang mendaki, " kata Ganjar.

Ganjar juga meminta agar sejumlah jalur tikus pendakian gunung bisa dijaga ketat. Pihak Perhutani pun diharapkan menjadi pioner untuk menjalin kerjasama lebih erat terkait sosialisasi larang pendakian melalui pos pendakian setempat.

"Perhutani saya minta jadi leading-nya, kerja sama dengan pihak kelurahan, dengan camat dengan tokoh masyarakat. Dengan begitu kita pastikan aman, " katanya.
 
Waspada kebakaran hutan

Ganjar Curigai Aksi 9 Perempuan Rembang Cor Kaki di Istana

Kepada para pendaki, Mantan ketua Mapala Universitas Gajah Mada itu meminta agar mereka bisa memahami aturan penutupan pendakian sejumlah gunung pada musim kemarau ini. Sebab beberapa gunung yang ada di wilayah Jateng kini telah terbakar. Masing-masing adalah gunung Merapai, Merbabu, Sindoro, Sumbing, Slamet dan terakhir gunung Lawu.

"Saya sudah usulkan di Twitter kalau semua jalur pendakianya ditutup saja. Tapi dijawab di Twitter: katanya musim hujan dilarang, kemarau juga dilarang. Lha kapan naiknya?" katanya coba menirukan.

Ganjar pun berpesan agar seluruh elemen masyarakat bisa menjaga kebersihan. Khususnya saat memperlakukan hutan agar tidak lagi ada musibah kebakaran. Menurutnya 80 persen kebakaran hutan karena ulah manusia. Seperti pendaki yang tidak punya ketrampilan, ceroboh dan menyalakan api unggun tanpa pengawasan.

"Kalau saya dulu mendaki diajari dulu. Kalau mau buat api unggun cari lokasi yang jauh dari pepohonan yang mudah terbakar, terus dikasi garis terbuat dari batu, di kiri kanannya. Api itu harus sudah mati pada waktu kita mau pergi. Sampahnya juga dibawa turun lagi," tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Ganjar bersama ratusan elemen masyarakat Tawangmangu juga melakukan acara bersih-bersih bersama di sejumlah titik, yakni hutan dan sejumlah fasilitas umum seperti pasar dan terminal.

Menteri Desa PDTT, Eko Putro Sandjojo (Kiri)

Kembangkan BUMDes, Menteri Eko Minta Saran Gubernur Ini

BUMDes Jateng diharap jadi percontohan.

img_title
VIVA.co.id
1 Agustus 2016