Soal Listrik Pemerintahan Jokowi Dikritik Berhaluan 'Neolib'

Presiden Joko Widodo (kiri) dan Wapres Jusuf Kalla (kanan) memimpin rapat kabinet terbatas
Sumber :
  • ANTARA/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id
ESDM Bakal Cabut Subsidi Listrik 900 VA Tahun ini
- Anggota Komisi VII DPR RI, Ramson Siagian, mengkritik cara berpikir pemerintahan Presiden Joko Widodo berhaluan neo-liberal. "Boleh dikatakan cenderung
neo liberalisme
Ini Alasan Pemerintah Cabut Subsidi Listrik 900 VA
," ujar Ramson dalam diskusi 'Energi Kita' di Gedung Dewan Pers, Minggu, 1 November 2015.

Ramson yang berasal dari fraksi Partai Gerindra mengatakan hal tersebut terlihat dari rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 yang baru saja disahkan.

Masyarakat Sulit Dapat Sambungan Listrik 450 VA dan 900 VA

Anggaran untuk Penyertaan Modal Negara (PMN) bagi BUMN begitu besar, mencapai Rp48,38 triliun, sementara anggaran subsidi listrik dikurangi, dari sebelumnya Rp50 triliun menjadi Rp38,8 triliun.

"Padahal masyarakat kecil itu perlu diproteksi, masih dibutuhkan subsidi," ujar Ramson.

Belakangan, Direktur Utama PLN malah berencana benar-benar menghilangkan subsidi bagi masyarakat pelanggan daya 450 dan 900 VA.

Ramson mengatakan fraksinya setuju terhadap rencana efisiensi anggaran subsidi listrik. Namun, efisiensi itu bukan berarti penghapusan total subsidi bagi 20 juta pelanggan sambungan dengan daya 450 VA.

Ramson mengatakan daya 450 dan 950 VA ditujukan untuk masyarakat golongan ekonomi rendah. Namun, kenyataannya, golongan masyarakat mampu tak jarang ditemukan menjadi pelanggan kedua daya itu.

Menurutnya, cara efisiensi anggaran terbaik adalah membuat sistem pengawasan yang tepat. PLN kemudian bisa memindahkan masyarakat golongan menengah ke kelompok pelanggan dengan daya yang lebih besar dan tak disubsidi.

"Sepanjang pelanggan kedua daya masyarakat kecil, harus terus dilindungi," ujar Ramson.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya