Beritakan Tambang Lumajang, Tiga Wartawan TV Diancam Dibunuh

Aksi Protes Jurnalis Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Kasus intimidasi terhadap wartawan kembali terjadi. Kini menimpa tiga wartawan televisi yang bertugas di Lumajang, Jawa Timur. Intimidasi tersebut berupa ancaman melalui pesan singkat yang kirim kepada masing-masing wartawan.

Isi pesan singkat (SMS) mengancam ketiganya akan dibunuh. Merasa nyawanya dalam bahaya, mereka akhirnya melaporkan kasus ini ke Polda Jawa Timur.

Diketahui, ketiga wartawan televisi dari tvOne, Kompas Tv dan JTV tengah menginvestigasi kasus tambang pasir ilegal yang berada di desa Selok Awar-awar, Lumajang, Jawa Timur.

Antam Nyatakan Tak Terlibat dalam Operasi Tambang Halmahera

[Baca juga: ]
Salah satu korban teror, yakni wartawan tvOne, Wawan Sugiharto, menjelaskan pesan singkat berisi ancaman ini diterima pada tanggal 5 November 2015 lalu.

"Dalam pesan itu berisi ancaman pembunuhan dan teror bom bondet jika saya dan dua wartawan TV lainnya tetap meliput soal tambang ilegal itu," ujar Wawan di Polda Jawa Timur, Sabtu, 7 November 2015.

Wawan bersama dua wartawan televisi yang diteror itu kemudian meminta perlindungan pada polisi. Mereka berharap polisi bisa membongkar kasus ini.

Selain itu, Wawan juga berharap polisi bisa menangkap pelaku teror yang berusa mengancam wartawan. Saat dikonfirmasi, polisi belum mau memberikan komentar.

Berikut bunyi SMS teror tersebut:

Anda itu jangan jadi sok alim wan, kalau anda dji lain hari tentang memberitakan pasir anda aku bondet rumah atau Anda wan waktu jalan ke mana pun aku skrang dekat dari rumah mu jok kenapa mas Agus Yuda jugak di britakan apa lagi sampek di panggil KPK, Anda aku akan ku bondet rumah mu wan was salam team sak masek mutiara halem aku sahril klakah cobak aku lapor kan ke polres sebelum melangkah, Anda udah tewas bagi wartawan yang memberitakan tentang kasus lumajang jangan enak2 entar lg pasti ada yang kenak mercon bantingan. Was salam semua team 32 lumajang

Tambang Ilegal Longsor, Dua Penggali Tewas

(ase)

Syamsul Huda / Surabaya

Anggota Polsek Lurasik Timor Tengah Utara Ancam Jurnalis

Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Said alias Pasha (kiri).

Pasha 'Ungu' Mau Tutup Tambang Ilegal Emas di Palu

Dia menemukan sejumlah perusahaan asing ikut menambang secara ilegal.

img_title
VIVA.co.id
11 Maret 2016