- BMKG
VIVA.co.id - Guncangan gempa 5,6 SR tak hanya dirasakan di wilayah Bantul dan Yogyakarta, tapi juga dirasakan hingga ke Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu, 11 November 2015.
Salah satu warga Serengan, Solo, Erwiyanto mengakui saat terjadi gempa dirinya sedang tiduran di dalam kamar. Mengetahui jika getaran tersebut merupakan gempa, ia pun langsung berlari keluar rumah.
"Saat tiduran kok ada getaran, terus kepala terasa ngelu. Saya pikir apakah kepala saya pusing, ternyata efek getaran gempa. Setelah menyadari bahwa itu gempa, saya langsung keluar rumah," kata Erwiyanto.
Warga Solo lainnya, Putri, juga merasakan hal yang sama. Saat itu Putri sedang berada di ruangan studio, tiba-tiba merasakan ada getaran di sekitar ruangan studio.
"Saya pikir apakah kepala saya sakit puyeng, ternyata ada gempa. Ya tidak begitu kuat getarannya, tapi cukup membuat pusing kepala," kata Putri.
Mengetahui ada gempa, Putri pun langsung berlari keluar ruangan. Namun ketika sampai di luar, gempa sudah reda. "Ya gempa terasa sekitar kira-kira lima detik. Namun, ketika sudah keluar sudah reda getarannya," kata dia.
Sementara itu, warga Solo lainnya, Noer mengakui jika gempa cukup mengagetkannya yang saat itu tengah menonton televisi secara lesehan.
"Gempa terasa banget, mungkin karena saya duduk lesehan di depan televisi," ujar Noer.
Setelah muncul guncangan gempa, Noer yang sedang asyik nonton televisi langsung berlari ke luar rumah. "Saya dan ibu langsung keluar rumah begitu mengetahui ada gempa," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam situs resminya menyebutkan, gempa terjadi sekitar pukul 18.45.25 WIB.
Lokasi gempa berada sekitar 120 kilometer barat daya Bantul, DIY atau berada pada koordinat 8.97 lintang selatan, 110.19 bujur timur. Pusat gempa berada di kedalaman 93 kilometer di dasar laut. (ase)
[Baca juga: ]
1,7 Juta Orang Indonesia Terdampak Bencana dalam Enam Bulan
Total korban meninggal akibat bencana mencapai 267 orang.
