- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Penyidik Badan Reserse Kriminal Mabes Polri kembali memeriksa Direktur Utama Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, Ricard Joost Lino, Rabu, 18 November 2015.
RJ Lino dicecar 12 pertanyaan oleh penyidik kepolisian terkait kasus korupsi pengadaan 10 unit mobil crane di Pelindo II, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Namun kuasa hukum RJ Lino, Fredrich Yunadi, tak merinci secara detail materi apa yang sudah dilayangkan kepada kliennya tersebut.
"Kemarin kan ditanya soal struktur organisasi. Nah, sekarang ditanya seputar rencana kerja anggaran pelabuhan dan soal beberapa pelabuhan di daerah perlu berapa crane," kata Fredrich Yunadi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Sementara itu, RJ Lino menuturkan bahwa pemeriksaan yang kedua ini merupakan pemeriksaan yang biasa. Hanya untuk dimintai keterangan.
"Saya dipanggil, diperiksa karena ada laporan ke Bareskrim. Penyidik juga berkewajiban memeriksa saya karena ada laporan," paparnya.
Kemudian pucuk pimpinan Pelindo II ini juga kembali menegaskan bahwa masalah crane ini bukan yang luar biasa. Hanya karena sering diberitakan di media masa, akhirnya isu ini menjadi berkembang lebih besar.
"Ini kan jadi masalah besar karena kalian liput. Padahal ini kecil. Intinya pemeriksaan ini saya apresiasi buat polisi. Percayalah saya berbuat baik untuk negeri ini," katanya.
Kasus Pelindo, Polri Juga Periksa Adik Bambang Widjojanto
Haryadi diperiksa sebagai tersangka kasus mobile crane Pelindo
