- REUTERS
VIVA.co.id - Memperingati Hari Anak Sedunia, UNICEF Indonesia mendorong seluruh masyarakat untuk melawan kekerasan dan menjadi pelindung bagi anak-anak.
UNICEF bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), menyelenggarakan acara pendaftaran publik untuk pelindung anak. Kampanye pelindung anak bertujuan untuk menciptakan sebuah gerakan yang menumbuhkan kesadaran dan mendorong tindakan untuk mengakhiri kekerasan terhadap anak yang sampai saat ini masih banyak terjadi.
"Kini saatnya memperlihatkan yang tidak terlihat, kini saatnya bertindak. Sudah waktunya untuk menghentikan kekerasan terhadap anak," ujar Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia, Gunilla Olson, Jumat malam, 20 November 2015.
Olson menegaskan, dia adalah seorang pelindung anak dan mengajak semua orang untuk menjadi pelindung anak. "Kekerasan terhadap anak adalah krisis senyap di Indonesia, dan hanya akan berhenti jika kita semua bekerjasama melindungi semua anak seperti mereka anak kita sendiri. Jika diperlukan satu desa untuk membesarkan anak, maka diperlukan juga satu desa untuk melindungi anak," kata Olson.
Menteri KPPPA, Yohana Yembise mengatakan, tugas utama dari orangtua adalah memperhatikan anak-anak. Orangtua, ujar Yohana, harus menyadari, anak-anak adalah bagian dari dirinya sendiri dan seluruh masyarakat.
"Melindungi anak-anak adalah tugas kita bersama. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan Anda semua. Jika kita tidak mengantisipasi dari sekarang, maka akan muncul generasi-generasi yang kita tidak akan tahu seperti apa mereka nantinya," kata Yohana di tempat yang sama.
Ia meminta, seluruh masyarakat Indonesia ikut mengkampanyekan hal ini, dan menjadi pelindung anak. Hal itu dilakukan guna mengurangi bahkan menghentikan semua kasus kekerasan terhadap anak.
(mus)
