Detik-detik Karamnya Kapal Patroli Bea Cukai di Belawan

Kapal Bea Cukai yang karam di Perairan Belawan
Sumber :
  • VIVA/Berton Siregar

VIVA.co.id - Karamnya dua kapal patroli milik Bea Cukai, yaitu BC 7003 dan BC 9002 pada 19 November 2015 lalu, di Perairan Bouy 1 ( Kuning-Biru) Alur Masuk Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara, tepatnya di koordinat 03 52' 14" U / 098 45' 55' T, tidak menjadi kendala dalam menjaga perairan wilayah sumatera.

Sebagai langkah antisipasi kekosongan sektor pengawasan BC,  Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepulauan Riau sudah menyiapkan Kapal Pengganti, Diantaranya BC 20002 dan BC 1603 sehingga proses evakuasi dan pengawasan laut bisa tetap berjalan.

"Tidak ada kendala. Karena armada kami masih dapat mengisi semua sektor pengawasan, untuk menjaga perairan laut di wilayah Sumatera ini," ujar Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi Kanwil DJBC Khusus Kepulauan Riau, R, Evy Suhartantyo pada Senin 23 November 2015.

Menurut dia, tenggelamnya dua kapal BC tersebut diduga karena kedua kapal BC tersebut mengalami kebocoran, sama dengan yang sama dialami oleh KRI Matacora yang sudah terlebih dahulu karam menabrak benda yang diduga bangkai kapal KM Sejahtera Lestari yang tenggelam dengan muatan semen.

Kapal BC 7003 yang panjangnya 28,00 Meter, pada awalnya akan melakukan pertolongan terhadap kapal BC 9002 akan tetapi justru mengalami hal sama pada posisi yang berdekatan.

"Bangkai Kapal KM Sejahtera Lestari tidak terdeteksi oleh radar kapal patroli, dan minimnya rambu/tanda dialur masuk Pelabuhan Belawan, dan Untuk tanda khusus kapal tenggelam yaitu dengan tanda puncak “+” berwarna kuning pada buoy. Dan untuk Tanda Khusus kapal tenggelam digunakan 2 Bouy yang terletak diantara kapal tenggelam, tidak ada sama sekali " ujarnya.

Berikut kronologi tenggelamnya dua kapal patroli Bea Cukai:

Pukul 08.22 WIB
Brusly selaku Wakil Komandan Patroli BC 9002 menghubungi dan meminta izin kepada Kasi Penindakan I Kanwil Khusus Kepri untuk pengisian bahan bakar minyak dan air tawar,setelah mendapat izin kapal patroli BC.9002 bergerak menuju Belawan dari Ronda Laut.

Pukul 08.50 WIB

Kapal Patroli BC 9002 terasa menabrak sesuatu (benda) di dalam laut pada posisi 03°-51’-54”U/098°-45’-30”T, sedangkan echo sounder menunjukan kedalaman 5,6 meter,dalam peta dan penglihatan visual langsung tidak didapatkan buoy penanda bahaya, Kemudian perwira jaga mesin langsung menarik handle ke posisi stop. Setelah dilakukan pengecekan ke seluruh badan kapal, posisi bagian depan kapal semakin tenggelam dikarenakan adanya kebocoran pada bagian bawah kapal dan air laut masuk kedalam kamar ABK.

Dimana Raibnya ABK Kapal Pisang VI?

Pukul 08.51 WIB
Kapal Patroli BC 9002 melakukan panggilan signal marabahaya melalui Channel 16 untuk meminta pertolongan kepada kapal – kapal di sekitar, ABK melambaikan tangan dan berteriak untuk meminta pertolongan kepada kapal – kapal Trol nelayan yang melintas di dekat lokasi kejadian serta membunyikan suling tanda bahaya secara terus menerus dengan membawa kapal ke perairan dangkal untuk dikandaskan dan mengurangi resiko tenggelam

Pukul 08.48 WIB

Komandan Patroli BC 7003 menerima informasi dari Kasi Penidakan I Kanwil Khusus Kepri,bahwa kapal patroli BC 9002 mengalami kebocoran disekitar Toren hijau alur masuk Pelabuhan Belawan, dan kapal Patroli BC 7003 diperintahakan oleh Kasi Penidakan I untuk segera membantu mengevakuasi atau menyelamatkan BC 9002.

Pukul 08.58 WIB
WFQR 1 / Posal Satrad Medan Labuhan menerima laporan disstres pada radio distress receiver bahwa ada kapal karam pada posisi sekitar buoy 1 alur belawan.

Pukul 09.00 WIB
BC 7003 segera bergerak mencari posisi BC 9002 sesuai informasi yang diterima.

Pukul 09.00 WIB

WFQR 1 menginformasikan kepada unsur siaga WFQR 1 /KAL TRU dan Patkamla TKA (Tapak Kuda) serta KRI Cut Nyak Dien 375 yang sedang beroperasi di perairan belawan, dan selanjutnya bergerak menuju lokasi.

Pukul 09.20 WIB

Kapal berhasil dikandaskan di sebelah kanan tower hijau kurang lebih 2 Mill laut dari bibir pantai pada posisi 03°-51’-06”U/098°-43’-00”T. Kemudian ABK berusaha memompa keluar air yang masuk ke kamar ABK.

Pukul 09.30 WIB

Kapal Patroli BC 7003 menabrak benda keras pada posisi 03’52”218 U / 098’45”40 T Nakhoda memerintahkan untuk menarik handle stop mesin dan atas perintah Nakhoda juga seluruh ABK BC 7003 agar segera dapat melakukan  S.O.P  penyelamatan kapal dan memeriksa keseluruhan kapal yang kedapatan bocor.

Pukul 09.30 WIB

Mendapatkan informasi dari salah satu anggota boat KRI TARIHU 829 dan nelayan trol bahwa di tempat kejadian terdapat bangkai kapal yang tenggelam.

Pukul 09.55 WIB

Speed Boat BC 15035 milik KPPBC TMP Belawan datang merapat ke BC 9002 untuk  melakukan evakuasi senjata api dan amunisi, alat – alat navigasi elektronik serta barang – barang crew BC 9002 yang berhasil diselamatkan.

Getek Angkut Jemaah Haul Terbalik, 1 Tewas

Pukul 10.20 WIB
penyelam tradisional datang dan melakukan penyelaman serta pengecekan kedalam kamar ABK yang terendam air dan pengecekan di luar bagian depan kapal, setelah dilakukan pengecekan ditemukan lubang besar di bagian lunas kapal. Sedangkan crew 9002 tetap berusaha semaksimal mungkin memompa keluar air yang merendam kamar ABK serta meminta kepada BC 15035 bantuan pompa alkon dan drum kosong sebanyak mungkin.

Pukul 10.30 WIB
Bantuan dari KRI Cut Nyak Dien datang membantu evakuasi seluruh ABK BC 7003 dan dibawa keatas kapal KRI Cut Nyak Dien beserta barang-barang inventaris kapal, administrasi kapal dan Personal Effect yang bisa diselamatkan.

Pukul 12.00 WIB
BC 15035 kembali membawa 8 buah pompa alkon untuk membantu memompa air yang merendam kamar ABK, disamping itu pak Ranik menggunakan 6 drum kosong milik BC 9002 untuk membuat bagian depan kapal terapung, namun 6 buah drum tersebut belum mampu untuk mengapungkan bagian depan kapal.

Pukul 14.00 WIB
Crew kapal BC 7003 dibawa ke Lantamal 1 Belawan dengan menggunakan KRI Cut Nyak Dien dan dilakukan serah terima dari kapal KRI CND ke Komandan Lantamal 1 Belawan. Selanjutnya ABK dan seluruh barang-barang yg dapat diselamatkan dibawa menuju ke KPPBC Madya A Belawan

Pukul 15.48 WIB

Speed boat BC 15042 datang dengan membawa 26 drum dan diserahkan ke BC 9002 kemudian diikatkan  drum – drum tersebut untuk membuat bagian depan kapal terapung, pemompaan air dengan pompa alkon dilakukan secara terus menerus.

Pukul 17.40 WIB

Bagian depan Kapal Patroli BC 9002 berhasil diapungkan dan menghubungi kapal trol nelayan untuk segera menarik Kapal Patroli BC 9002 ke dermaga pangkalan BC belawan.

Pukul 18.20 WIB

Ditarik oleh kapal trol nelayan, BC 9002 dibawa menuju pangkalan BC belawan.

Pukul 19.00 WIB
4 (empat) orang crew BC 7003 mengawasi kondisi kapal yang sudah sebagian terendam dengan posisi haluan kapal kedalam laut.

Pukul 21.00 WIB

Kapal Patroli BC 9002 berhasil disandarkan didermaga Pangkalan BC Belawan sedangkan proses pemompaan air masih terus dilakukan.

Jumat, 20 November 2015, pukul 01.00 WIB
Empat orang kru BC 7003 kembali ke pangkalan sarana operasi Belawan dengan menggunakan BC 10001.

Adapun tim SAR yang terlibat dalam evakuasi BC-9002 dan BC-7003 adalah KRI Cut Nyak Dien 375 (AL), KAL Tarihu, Patkamla Tapak Kuda, WFQR 1 / Posal Satrad Medan Labuhan, Speed boat BC 15035, Speed Boat BC 15042, Polairud KM Mestika Delima dan Kapal Nelayan. (ren)

Bea Cukai Gagalkan Ekspor Gelap Batu Obsidian
Jenazah para tenaga kerja Indonesia ilegal yang berhasil dievakuasi dari tengah laut usai kapal pengangkut mereka tenggelam di Batam, Rabu (2/11/2016)

Tim SAR Temukan 20 Jasad Korban Kapal Karam di Batam

Saat ini sudah 38 jenazah korban ditemukan.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016