Budi Waseso Ancam Tembak Mati Penyelundup Narkoba

Kepala Badan Narkotika Nasional, Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso, kembali menebar ancaman kepada pengedar dan bandar narkoba. Dia menyatakan, pengedar yang tepergok menyelendupkan narkoba lewat perbatasan ke Indonesia akan ditembak mati di tempat.
PDIP Bahas Nama Budi Waseso untuk Pilkada Jakarta

Waseso mengaku telah bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk membentuk tim khusus yang disebutnya seperti petrus (penembak misterius), operasi rahasia pemerintahan Presiden Soeharto pada tahun 1980-an untuk menanggulangi tingkat kejahatan.
Diusulkan Tiru Filipina Perangi Narkoba, Ini Respons DPR

Tim petrus antinarkoba, katanya, bergerak setelah mendapatkan data identitas pasti bandar atau pengedar narkoba berdasarkan penyelidikan mendalam oleh BNN. Dia sesumbar tim petrus itu tak akan salah sasaran.
DPR: Kicauan Freddy Budiman Adalah Pintu Masuk

"Tidak akan salah (sasaran). Kita berikan datanya kepada TNI setelah betul-betul diketahui target sebagai bandar atau pengedar," katanya di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 26 November 2015.

Waseso berargumentasi, tim petrus itu amat penting untuk mencegah dengan efektif dan efisien penyelundupan narkoba dari luar negari ke Indonesia. Banyak narkoba di luar negeri, misal, Malaysia dan Singapura, tetapi tidak beredar di negara-negara itu.

Barang-barang haram itu, katanya, diselundupkan dan dipasarkan di Indonesia. "Saya ada datanya," katanya.

Menurutnya, pasokan narkotik dari luar negeri adalah bagian dari agenda besar penguasaan Indonesia dengan cara merusak mental generasi muda. Ia sepakat dengan pandangan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang mengatakan bahwa proxy war sudah dimulai.

"Karena itu saya minta TNI jangan ragu-ragu. Tembak mati di tempat," ujar Waseso.

Dia mensinyalir, dalam waktu dekat akan ada pasokan narkoba dalam skala besar dari luar negeri ke Indonesia, yakni menjelang tahun baru. "Karena tahun baru banyak tempat seperti hotel dan tempat hiburan bikin pesta. Itu sasaran empuk pasar narkoba. Kita tunggu momen itu," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya