Ibunda Kapten Dwi Sempat Nonton Kepulan Asap dari Lanud

Suasana pemakaman Pilot Pesawat T-50i Golden Eagle, Dwi Cahyadi
Sumber :
VIVA.co.id
KNKT Selidiki Pesawat Wings Air Tabrakan di Kupang
- Tangis kepedihan pecah mana kala jenazah pilot T-50i Golden Eagle TNI Angkatan Udara, Kapten Dwi Cahyadi, yang terbungkus dalam peti mati berselimut bendera merah putih. Jenazah tiba di rumah duka Jalan Kepuhsari 17, RT 07 RW 05, Dusun Krodan, Maguwoharjo, Depok Sleman, Minggu 20 Desember 2015, sekitar pukul 17.00 WIB.

Ada Bahaya Tersembunyi di Bandara Halim?
Jenazah Kapten Dwi, yang merupakan alumni SMA 9 Yogyakarta, langsung disalatkan. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak yang masih kecil-kecil.

Tabrakan di Halim, Batik Air Klaim Sudah Sesuai Prosedur
Ibu kandung Dwi telah meninggal usai melahirkannya. Sejak kecil Dwi dirawat  ibu sambungnya, Bonirah.

Kepada wartawan Bonirah mengatakan, Dwi adalah anak kesayangannya dan merupakan anak yang pintar dan patuh kepada orangtua.

"Dia itu anak penurut dan tekun," kata Bonirah, Minggu 20 Desember 2015.

Bonirah menceritakan Dwi sejak Sabtu 19 Desember 2015 sudah terbang dan pagi tadi ikut terbang lagi. Saat kejadian pesawat jatuh, Bonirah mengaku sedang melayat, dan baru ke Lanud sekitar pukul 10.00 WIB.

Ia mengaku sedih ketika teringat saat mengetahui asap yang muncul dari kejauhan itu adalah pesawat yang ditumpangi anaknya.

Dia menceritakan anaknya senang menggambar pesawat, meski Dwi tidak pernah menceritakan cita-citanya ingin menjadi pilot.

"Suka gambar pesawat. Dia tidak pernah bilang cita-citanya apa. Dia baru pulang dari Korea, untuk sekolah," ujarnya.

Kapten Dwi Cahyadi lahir pada 6 Juli 1984. Ia merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) angkatan 74 pada 2005.

Ia lulus sebagai penerbang T-50i Golden Eagle di pangkalan TNI AU Lanud Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah pada 11 April 2014. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya