Jenderal Sudirman Cup, Kembalinya Sepak Bola Tanah Air

Piala Jenderal Soedirman Cup
Sumber :
VIVA.co.id
Keren, Pemilik Hadiahi Seluruh Pemain Leicester Mobil Mewah
- Terhentinya kompetisi Liga Indonesia tak berarti absennya pertandingan sepak bola papan atas Indonesia. Menyusul perhelatan Piala Presiden 2015 yang melahirkan Persib Bandung sebagai kampiun, kini hadir Indonesian Championship Torabika 2015 memperebutkan Piala Jenderal Sudirman untuk mengisi kekosongan kompetisi sepak bola tanah air.

Korsel Cetak 8 Gol pada Laga Perdananya di Olimpiade 2016

Kehadiran 14 kesebelasan Liga Super Indonesia (ISL) menjadi jaminan bahwa Piala Jenderal Sudirman bukan ajang main-main. Ditambah nama baru PS TNI yang meski dianggap sebagai kesebelasan amatir, tak bisa dianggap remeh. Hal ini disebabkan banyaknya pemain PSMS Medan yang bergabung dengan kesebelasan arahan Suharto A.D. ini.
Isu Persija akan Dibeli, Ini Kata Ferry Paulus


Hingga pertengahan Desember, Piala Jenderal Sudirman 2015 telah memasuki babak delapan besar. Sebanyak delapan kesebelasan dibagi menjadi dua grup yang masing-masing bertanding di Stadion Manahan, Solo serta Stadion Maguwoharjo, Sleman.

Meski Piala Jenderal Sudirman bukan kompetisi reguler seperti ISL, hal itu tak mengurangi antusiasme penonton dalam menyaksikan kesebelasannya bertanding.

Pertandingan babak 8 besar Jenderal Sudirman Cup penghuni papan bawah Grup E antara Persipura Jayapura melawan Surabaya United di Stadion Maguwuharjo, Sleman, Yogyakarta ini berlangsung sengit. Persipura Jayapura berhasil memenangi laga melawan Surabaya United 2-0, Selasa, 22 Desember 2015.


Meskipun Persipura Jayapura menang atas Surabaya United, hasil ini tidak berpengaruh bagi kedua tim karena Grup E sudah mengirimkan Arema Cronus dan Pusamania Borneo FC untuk tampil di semifinal Jenderal Sudirman Cup. Laga ini menjadi ajang menjaga gengsi bagi kedua tim agar tidak menjadi Juru Kunci di Grup E.


Surabaya United bukan tanpa serangan. Tim asuhan Ibnu Grahan mulai menciptakan peluang melalui tendangan keras Nurcahyono di menit ke-12, namun belum mampu mengoyak gawang Ferdiansyah. Surabaya United kembali menebar ancaman pada menit ke-36 lewat tendangan Rudi Widodo dan berhasil dihalau sang kiper. Tim berjuluk alligator itu sempat menciptakan gol lewat Ilham Udin pada menit ke-37 namun dianulir wasit karena pemain terlebih dahulu berada di posisi offside.


Jelang laga berakhir, Surabaya United terus menerus mendapat tekanan dari Persipura Jayapura. Tak ada lagi gol tercipta, skor berakhir dengan keunggulan Persipura Jayapura 2-0.


Dengan hasil ini Persipura Jayapura tetap bertengger di peringkat tiga Group E dengan empat poin. Sementara itu Surabaya United memastikan diri menjadi juru kunci Grup E tanpa poin.


Tidak jauh berbeda dengan laga Persipura Jayapura melawan Surabaya United, laga tim papan atas Grup E Arema Cronus melawan Pusamania Borneo FC (PBFC) juga menjadi ajang penentuan juara Grup E. Arema menutup laga pamungkas babak 8 besar dengan menjadi juara Grup E Jenderal Sudirman Cup setelah mengalahkan PBFC dengan skor 7-6 lewat drama adu penalti.


Arema langsung tampil dominan dengan menciptakan beberapa peluang pada menit 13. Peluang terbaik tim asuhan Joko Susilo ini lewat Gonzales pada menit ke-14, namun sundulan El Locco hasil umpan dari free kick Ferry A Saragih masih menyamping ke kiri gawang PBFC. Begitu juga pada menit ke-15, Gonzales gagal memanfaatkan celah pertahanan PBFC. Usaha Arema untuk mencetak gol terus berlanjut, kali ini melalui tendangan kaki kiri Hendro Siswanto, namun berhasil diamankan oleh Galih Sudaryono.


Febri Hamzah akhirnya membuka keunggulan pada menit ke-31 untuk PBFC. Kurang dari satu menit Arema mampu menyamakan kedudukan lewat Ferry A. Saragih.


Seakan bangun dari tidurnya, tim Singo Edan menciptakan banyak peluang dan berupaya membalikkan keadaan. Namun Arema kembali gagal memanfaatkan lemahnya pertahanan PBFC. Skor imbang 1-1 hingga babak pertama berakhir.


PBFC tidak mau kalah, tendangan keras Dzumafo yang masuk di babak kedua berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 pada menit ke-63. Meskipun kedua tim saling menekan, skor imbang 2-2 tidak berubah hingga wasit meniup peluit panjang dan memaksa kedua tim untuk adu penalti.


Arema berhasil menang 5-4 dalam drama adu penalti. Adalah Hasyim Kipuw yang menjadi pahlawan Singo Edan dengan sukses mengeksekusi tendangan keenam, sedangkan tendangan penalti dari pemain PBFC yang dilakukan Bungaran gagal.


Dengan hasil ini Arema Cronus akan bertemu Mitra Kukar di laga semifinal, sedangkan PBFC akan bertemu Semen Padang.


Duel yang tak kalah menegangkan pun terjadi pada pertandingan Arema Cronus menghadapi Surabaya United pada Sabtu 19 Desember 2015 malam lalu. Ribuan supporter memenuhi Stadion Maguwoharjo, Sleman.


Pendukung yang datang bahkan tak henti-hentinya menyuarakan dukungan kepada kesebelasan kesayangan mereka. Terlebih kedua kesebelasan sama-sama berasal dari Jawa Timur, tentunya aroma rivalitas dan sentimen daerah sangat kental mewarnai duel ini. Tak heran jika makian yang ditujukan kepada pendukung kesebelasan lawan nyaring terdengar di dalam stadion.


Selain aroma kedaerahan, pertemuan dua maestro lini tengah Indonesia ini pun menjadi bumbu penyedap. Kapten Arema Ahmad Bustomi harus berhadapan dengan wonderkid Evan Dimas yang memperkuat Surabaya United.


Arema yang pada pertandingan sebelumnya unggul 1-0 atas Persipura membutuhkan kemenangan untuk memantapkan langkah ke semifinal. Sebaliknya Surabaya United yang banyak dihuni pemain muda membutuhkan kemenangan untuk menjaga peluang mereka lolos dari delapan besar.


Babak pertama Arema lebih banyak menguasai bola dengan dua peluang emas melalui penyerang Christian Gonzales serta sapuan buruk bek I Putu Gede. Sayangnya dua peluang tersebut tak mampu membobol gawang tim asuhan Ibnu Grahan. Babak pertama pun berakhir imbang tanpa gol, meski kesebelasan arahan Joko Susilo itu unggul penguasaan bola 49%-51%.


Pada menit 89 pertandingan semakin lengkap dengan kartu merah yang diberikan wasit kepada bek Arema Benny Wahyudi atas pelanggaran di kotak penalti. Firli Apriansyah berhasil melakukan tugas sebagai algojo penalti dan memperkecil ketinggalan Surabaya United menjadi 1-3.


Hasil ini membawa Arema lolos ke semifinal dan meneruskan rekor kemenangan 100% mereka sepanjang turnamen. Sebaliknya Surabaya United harus angkat kopor karena dua kekalahan beruntun memastikan langkah mereka terhenti di delapan besar.


Pertandingan yang tak kalah seru pun terjadi antara Persija melawan Semen Padang Minggu 20 Desember 20 2015 di Stadion Manahan, Solo. Semen Padang hanya membutuhkan hasil pertandingan draw, sedangkan Persija membutuhkan kemenangan pada pertandingan kali ini untuk bisa lolos ke semi final Piala Jenderal Sudirman.


Meski hasil pertandingan 2-2 dan dikalahkan Persija lewat adu penalti, Semen Padang akhirnya bisa memantapkan diri untuk lolos ke semifinal karena raihan poin tertinggi di antara tim-tim yang berlaga di Grup D. (Web)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya