Sumber :
- ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang
VIVA.co.id
- Suasana panik penumpang terjadi saat gelombang laut di perairan Siwa dengan tinggi enam meter menggulung KM Marina Baru 2B yang akhirnya karam pada Sabtu, 19 Desember 2015.
"Saat itu tentu kondisi penumpang sangat panik, sampai pakai pelampung saja tidak sempat," kata Kabasarnas, Marsekal Madya TNI F.H Bambang Soelistyo di Gedung Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 23 Desember 2015.
Menurut Bambang Soelistyo, kondisi panik penumpang terlihat dari banyaknya pelampung yang berserakan di sekitar Perairan Siwa. Pelampung-pelampung itu tidak sempat dipakai penumpang.
"Bukti penumpang panik karena pelampung ditemukan berserakan. Saat itu kondisi pasti panik," katanya.
Ditambahkan Bambang Soelistyo, saat KM Marina Baru hilang kontak, kondisi cuaca di Perairan Siwa memang sangat buruk, dengan kecepatan angin mencapai 20
knots
. Tinggi gelombang mencapai 5-6 meter dan melebihi badan kapal.
"Saat kejadian, air lebih tinggi dari badan kapal, sekitar enam meter. Cuaca benar-benar buruk. Ini yang diceritakan nakhoda," katanya.
Baca Juga :
Tiga Korban Kapal Rafelia 2 yang Karam Ditemukan
Baca Juga :
Tim SAR Menyelam ke KMP Rafelia 2, Cari Korban
Tim SAR Temukan 20 Jasad Korban Kapal Karam di Batam
Saat ini sudah 38 jenazah korban ditemukan.
VIVA.co.id
4 November 2016
Baca Juga :