VIVA.co.id - Berbeda dengan perayaan malam tahun baru sebelum-sebelumnya, pada malam pergantian tahun dari 2015 ke 2016, warga Bandung dan sekitarnya dipastikan tak akan bisa menikmati pesta kembang api di kawasan Gedung Sate yang berdekatan dengan Lapangan Gasibu, Kota Bandung.
Hal itu ditegaskan oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, yang menyatakan, jika Pemprov Jabar akan mematuhi dan mengikuti anjuran pemerintah pusat. Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo menghimbau kepada warga untuk tidak menggelar pesta kembang api seperti yang selama ini jadi kebiasaan masyarakat dunia saat merayakan tahun baru.
"Ya perayaan tahun baru enggak ada petasan, sebab itu dilarang Polda. Perayaan malam tahun baru harus selalu sederhana dan tak berlebihan," jelasnya.
Aher juga mengimbau kepada pemerintah kabupaten dan kota di Jabar agar jangan melakukan perayaan yang berlebihan dan tetap menjaga keamanan serta kenyamanan masyarakat.
Namun, tak berarti kawasan Gedung Sate yang selama ini kerap jadi salah satu pusat keramaian setiap malam pergantian tahun, bakal sepi dari 'pesta'. Sebab, Pemprov Jabar pun sudah menyiapkan serangkaian acara yang diharapkan bisa tetap menghibur dan menghangatkan suasana malam tahun baru.
Kepala Biro Humas, Protokol dan Umum Pemprov Jabar, Ruddy Gandakusumah, menyatakan, salah satu acara yang disiapkan Pemprov Jabar adalah pagelaran wayang golek dengan dalang Dadan Sunandar Sunarya yang merupakan putra dari dalang kondang, almarhum Asep Sunandar Sunarya.
Pagelaran wayang golek ini akan dilaksanakan di halaman Gedung Sate, Kamis 31 Desember 2015 mulai sekitar pukul 20.30 WIB.
"Pagelaran wayang ini terutama dalam rangka membuat keseimbangan antara perayaan yang biasanya bersifat hura-hura dengan apresiasi seni budaya lokal yang syahdu dan sarat nilai," jelas Ruddy.
Selain itu, tambah Ruddy, akan pula dilakukan dzikir akhir tahun di masjid milik Pemprov Jabar dan Masjid Pusat Dakwah Islam, Jalan Diponegoro, Kota Bandung. (one)
Tak Ada Angkutan Massal Gratis Dinilai Picu Macet Tahun Baru
Jumlah kendaraan di Jakarta saja sekitar 15 juta unit.
