Warga Eks Gafatar Mengaku Tak Lagi Salat

Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau ratusan pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Senin, 25 Januari 2015. Ganjar juga berbincang dengan beberapa warga yang tengah beristirahat di pos tempat berkumpul.
Definisi 'Makar' Tidak Jelas, Pemerintah Salah Kaprah
 
Sembari berkeliling di kerumunan warga, Ganjar sengaja melontarkan beberapa pertanyaan dengan beberapa ibu. Di sana Ganjar menanyakan ihwal agama yang dianut dan apa alasan mereka pergi dan tinggal di Kabupaten Mempawah, Kalimantan, Barat.
Kembangkan BUMDes, Menteri Eko Minta Saran Gubernur Ini
 
"Agamu apa? Apakah kamu salat?" tanya Ganjar kepada seorang perempuan yang mengaku asal Yogyakarta.
Ganjar Curigai Aksi 9 Perempuan Rembang Cor Kaki di Istana
 
Perempuan itu menjawab singkat: "Islam. Kadang-kadang (salat). Keluarga saya bukan fanatik agama. Saya kepingin hidup tenang.”
 
Gubernur juga menyempatkan berbincang dengan warga lain dan menyapa keadaan mereka. Tak ketinggalan, Ganjar pun menanyakan ibadah mereka saat berada di Kabupaten Mempawah.
 
"Tidak lagi (salat)," jawab warga lain singkat.
 
Perempuan itu mengaku pergi ke Kalimantan karena diajak sang suami dengan alasan memulai hidup baru. "Tapi yang mengajak suami saya, saya tidak tahu," ujarnya.
 
Rombongan kapal pertama KRI Gilimanuk yang mengangkut eks Gafatar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang tiba pukul 07.00 WIB, Senin, 25 Januari 2016. Informasi sementara, jumlah warga yang berasal dari Yogyakarta, Jateng dan beberapa daerah lain itu sebanyak 351 warga.
 
Setelah istirahat sementara di Dermaga Nusantara Tanjung Emas, ratusan warga ini akan dibina sementara Asrama Haji Donohudan, Boyolali, selama lima hari. Setelah itu mereka akan dikembalikan ke kampung halamannya masing-masing.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya