Sumber :
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Polisi terus mendalami kasus dugaan enam narapidana melakukan pencurian sembilan pucuk senjata api di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang, Banten. Bahkan, kepolisian menduga adanya keterlibatan dari oknum internal LP tersebut.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Kalau keterlibatan Sipir sedang diperiksa internal oleh Kementerian Hukum dan HAM. Tetapi, kita sudah bisa amankan senjata itu berikut pelakunya. Saya belum jelas keterlibatannya," kata Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jalan Tirtayasa, Jakarta Selatan, Selasa 26 Januari 2016.
Menurut Badrodin, polisi juga akan menelusuri ada tidaknya unsur kelalaian, kesengajaan, atau kerja sama dari sipir lapas dalam kasus ini.
"Apakah memang kelalaian yang biasanya dalam pemeriksaan, atau bisa saja karena orang membesuk ini masuknya digeledah, tetapi keluarnya tidak. Kalau memang betul begitu, ini merupakan kelemahan," jelasnya.
Sebelumnya, Badrodin Haiti memastikan hilangnya sembilan pucuk senjata api di Lapas kelas I Tangerang, Banten ini, berkaitan dengan kelompok teroris.
Pada 15 Januari 2016 dini hari lalu, tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menjemput lima narapidana teroris dari Lapas Tangerang. Densus juga menangkap terduga teroris di Bekasi pada Jumat 22 Januari 2016, dan menemukan sembilan pucuk senjata yang ditengarai merupakan hasil curian dari Lapas Tangerang ini. (asp)
Halaman Selanjutnya
"Apakah memang kelalaian yang biasanya dalam pemeriksaan, atau bisa saja karena orang membesuk ini masuknya digeledah, tetapi keluarnya tidak. Kalau memang betul begitu, ini merupakan kelemahan," jelasnya.
