Mursalin Dievakuasi usai 9 Hari Terjebak Reruntuhan Tambang

Upaya penyelamatan Mursalin, pekerja yang terjebak reruntuhan tambang emas di Gosowong, Halmahera Utara, Maluku Utara, pada Selasa, 16 Februari 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Firdaus Amar
VIVA.co.id - Mursalin, pekerja yang terperangkap di dalam tambang emas bawah tanah (undergroud) di Gosowong, Halmahera Utara, Maluku Utara, berhasil dievakuasi pada Selasa, 16 Februari 2016. Dia dievakuasi dalam kondisi selamat meski terperangkap selama sembilan hari.
Hari Kedelapan Mursalin Terperangkap Tambang Runtuh
 
Mursalin dilaporkan sehat walafiat dan masih sanggup berjalan dari lokasi reruntuhan tambang itu menuju klinik kesehatan di Gosowong. Dia tetap wajib menjalani pemeriksaan kesehatan untuk memastikan tak mengalami gangguan fisik atau psikis.
Mursalin Masih Berjuang Bertahan Hidup di Reruntuhan Tambang
 
Menurut Kepala Teknik Tambang PT Nusa Halmahera Mineral, Amirudin Hasim, selama sembilan hari tim penyelamat mengupayakan segala cara untuk mengeluarkan Mursalin, salah satunya dengan teknik rise bore hole.
Antam Nyatakan Tak Terlibat dalam Operasi Tambang Halmahera
 
Teknik itu dengan membuat lubang menuju tempat Mursalin terperangkap. Melalui lubang itu, tim penyelamat memasukkan sangkar berbentuk kapsul, yang gunanya untuk mengangkut Mursalin ke permukaan dengan cara ditarik menggunakan crane.
 
Mursalin Dievakuasi usai 9 Hari Terjebak Reruntuhan Tambang
 
Upaya itu berhasil mengeluarkan Mursalin dari dasar terowongan sedalam 300 meter dari permukaan tanah. Kondisi Mursalin tampak sehat. Dia bahkan sempat menolak dievakuasi dengan ambulan dan memilih menaiki mobil operasional tambang.
 
Setiba di luar Terowongan Kencana, Mursalin langsung menuju ke Kencana Underground Tag Board untuk mengambil kartu tanda pengenalnya. Sontak saja keberadaan Mursalin yang berhasil keluar dengan selamat disambut haru dan girang para rekan kerjanya.
 
Mursalin masih dalam perawatan tim medis dari PT Nusa Halmahera Mineral dan belum diizinkan pulang ke rumah. Perusahaan masih menghentikan seluruh kegiatan produksi tambang emas itu sejak peristiwa terowongan runtuh.
 
Musibah itu terjadi pada Senin, 8 Januari 2016. Sebuah terowongan galian tambang emas bawah tanah (underground) di Gosowong itu tiba-tiba runtuh.
 
Terowongan itu milik PT Nusa Halmahera Mineral (NHM), perusahaan patungan produsen emas terbesar di Australia, Newcrest Mining Ltd (Newcrest), dengan PT Aneka Tambang Tbk. Awalnya ada 50 orang pekerja tambang yang terjebak dalam terowongan sedalam 300 meter di bawah tanah itu. Namun sebanyak 49 tak sampai terperangkap dan segera keluar.
 
Mursalin, pekerja yang terjebak itu, adalah operator alat berat berjenis solo drill. Dia bertahan selama sembilan hari di bawah tanah dengan makanan dan minuman logistik para pekerja sebelum musibah itu
 
Firdaus Amar/Halmahera Utara
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya