Komnas HAM: Pemerintah Tak Boleh Berpihak pada Mayoritas

Ruang Pengaduan Komnas HAM
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Nadlir

VIVA.co.id - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Nur Kholis menyatakan, pemerintah memiliki kedudukan penting untuk menjamin terpenuhinya HAM termasuk kebebasan beragama dan berkeyakinan. Menurutnya, pemerintah harus netral dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

Amnesty International Sebut Pelanggaran HAM di RI Semakin Buruk, Aparat Paling Banyak Terlibat

"Pemerintah tidak semestinya cenderung kepada salah satu pihak. Misalnya pihak mayoritas dan abai terhadap minoritas," ujar Nur Kholis di Balai Kartini, Jakarta, Selasa, 23 Februari 2016.

Nur Kholis mengatakan, pemerintah harus berpegang pada prinsip penghormatan dan perlindungan HAM yang secara jelas dijamin konstitusi. Pemerintah juga tidak boleh kalah atas desakan dan intervensi pihak tertentu yang tak jarang mengatasnamakan mayoritas.

Dukung TNI Pakai Istilah OPM, Bamsoet: Urusan HAM Bicarakan Kemudian, Saya Siap Pasang Badan

"Negara sebagai penyelenggara negara harus bertindak cepat, tepat, dan tegas bila mengetahui ada pihak yang melanggar hak kebebasan beragama dan berkeyakinan," ujarnya menambahkan.

Menurut dia, negara juga harus serius mengharmoniskan dan menyelaraskan beberapa produk hukum yang saling bertentangan dengan jaminan kebebasan beragama dan berkeyakinan.

Komnas HAM Laporkan Ratusan Kasus HAM di Papua pada 2023 kepada Menko Polhukam

Negara memiliki posisi penting dalam hal ini karena ditemukan bahwa pelaku pelanggaran kebebasan beragama tidak hanya aktor nonnegara tapi malah dilakukan institusi negara baik berupa tindakan aktif maupun pembiaran.

(mus)

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu

Israel Ketar-ketir ICC Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) kabarnya segera menerbitkan surat perintah penangkapan PM Israel Benjamin Netanyahu atas kejahatan perang dan pelanggaran HAM di Gaza

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024