Israel Ketar-ketir ICC Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu
Sumber :
  • Menahem Kahana/Pool Photo via AP

Tel Aviv – Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) kabarnya segera menerbitkan surat perintah penangkapan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, atas kejahatan perang dan pelanggaran HAM yang sedang terjadi di Jalur Gaza, Palestina.

Terpopuler: Nasihat Mamah Dedeh Jika Keluarga Suami Nyakitin, Curhat CEO Starbucks Soal Karyawan

Israel merespons rumor tersebut dengan memerintahkan para diplomatnya di seluruh dunia agar bersiap dengan kemungkinan tersebut. 

Kementerian Luar Negeri Israel dalam pernyataan yang dikirim Minggu, 28 April 2024 malam, membahas rumor kemungkinan surat perintah penangkapan ICC yang menargetkan para tokoh politik dan militer senior Israel.

Israel Tambah Pasukan Militer Untuk Serang Rafah

Sekelompok Pengacara Ajukan Kasus Serangan Israel Bombardir Palestina ke ICC

Photo :
  • Al Jazeera

Menlu Israel Israel Katz mengarahkan seluruh kedutaan besar Israel untuk segera bersiap menghadapi lonjakan peristiwa anti-Semit dan anti-Israel.

Hubungan Retak Dengan Mesir, Pejabat Israel Ketar-Ketir

Katz juga menginstruksikan keterlibatan organisasi Yahudi di luar negeri untuk bersiap atas keadaan ini, termasuk mengoordinasikan peningkatan keamanan di sekitar institusi Yahudi dengan otoritas setempat.

Dia mengatakan Israel "berharap agar pengadilan tidak mengeluarkan" surat perintah penangkapan tersebut.

Israel khawatir dengan dikeluarkannya perintah penangkapan terhadap pemimpin senior militer dan pemerintah, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, atas kejahatan perang dan pelanggaran HAM di Gaza.

Israel telah melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang.

Sedangkan serangan Israel mengakibatkan lebih dari 34.400 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta sebanyak 77.575 lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Lebih dari enam bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur, mendorong 85 persen penduduk daerah kantong tersebut mengungsi di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan, menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Putusan sela pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya