Satu Sindikat Narkoba Raup Untung 3,5 Triliun

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti (tengah)
Sumber :
  • Syaefullah

VIVA.co.id – Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti tak heran, jika angka pengguna dan pengedar narkoba mengalami peningkatan. Bahkan, salah satu sindikat bisnis haram tersebut bisa meraup keuntungan hingga Rp3,5 triliun.

Modus Penyamaran Baru Penyelundupan Narkoba

"Dari PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) yang disampaikan kepada kami, ada salah satu sindikat yang sampai mendapat dana Rp3,5 triliun, cukup besar. Itu salah satunya," kata Kapolri di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu 24 Februari 2016.

Pengedar dan pengguna narkoba setiap tahunnya mengalami peningkatan hingga 13,6 persen. Sindikat dalam negeri, kata dia, juga meningkat cakupannya.

Para Bupati di Yogyakarta Dukung Tes Urine Kepala Daerah

"Ada yang tradisonal ganja, narkotika, cukup besar seperti data tadi, kami sita 23 ton di BNN (Badan Narkotika Nasional) juga ada tiga ton. Kan, cukup besar jumlahnya," kata Badrodin lagi.

Ditambahkannya, pada 2015 terdapat 50.178 tersangka yang ditangkap dengan 40.253 kasus. Sementara itu, yang ditangani BNN hingga 665 kasus.

Sanksi untuk Kepala Daerah Pemadat Harus Lebih Berat

 "Ini cukup besar, sehingga sebagian besar lembaga pemasyarakatan kita itu separuh lebih tahanan narkotika. Karena itu, sudah dalam kategori membahayakan," lanjutnya.

Sementara itu, barang bukti yang disita pada 2015 antara lain ganja 23,2 ton, ekstasi 1.072.328 butir, dan sabu mencapai 2,3 ton. Sedangkan heroin dan kokain relatif tidak terlalu banyak.

"Ini angka yang bisa membunuh cukup banyak warga kita," kata kapolri.

Namun, barang yang beredar diperkirakan Polri masih lebih banyak dibandingkan yang sudah disita aparat. Jumlah yang disita hanya 20 persen dari yang saat ini diedarkan. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya