VIVA.co.id – Dua santri yang menjadi korban laka-laut di Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta pada hari Jumat 26 Februari 2016, hingga Sabtu 27 Februari 2016 petang belum ditemukan keberadaannya.
Kedua korban, yaitu Muh Fatih (15) warga Plambon Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo dan Syafiudin Arosyid (15) warga Dusun Jipangan, Desa Mulyodadi, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, hilang saat berwisata ke pantai berombak besar tersebut.
Komandan SAR Pantai Parangtritis, Ali Joko Susanto mengatakan tim SAR dan tim yang mendukung pencarian telah bekerja maksimal baik melakukan penyisiran disepanjang pantai maupun menggunakan perahu jukung namun usaha sejauh ini masih nihil.
"Nelayan juga kita minta untuk berpatisipasi untuk melakukan pencarian sembari menjala di laut," katanya, Sabtu, 27 Februari 2016.
Menurutnya, pada hari Jumat 26 Februari 2016, mereka sempat melihat ada satu jasad yang muncul, namun kemudian tenggelam lagi. "Sempat muncul di permukaan laut namun hilang lagi sampai saat ini," ujarnya.
Ali menjelaskan usaha pencarian akan dilakukan oleh tim SAR dan tim pendukung hingga nantinya ditemukan meski sangat sulit jika dalam dua hari di laut.
"Ya kita berharap semoga dua santri segera ditemukan karena keluarga sudah menunggu sejak ada kabar tiga santri hilang di laut Parangtritis,"ujarnya.
Warga Jayapura Tenggelam Terseret Ombak Saat Mandi Mandi di Pantai Holtekam
Satu warga Jayapura bernama Jairun (35) tenggelam terseret ombak saat mandi-madi di Venue Dayung Pantai Holtekam, Selasa, 5 Maret 2024. Kepala Kantor SAR Jayapura, Melki.
