Kapolri Ungkap Kendala Perburuan Kelompok Teroris Santoso

Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Badrodin Haiti, menegaskan bahwa operasi perburuan kelompok teroris Santoso tetap dilanjutkan meski 13 prajurit TNI gugur dalam kecelakaan helikopter di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Minggu, 20 Maret 2016.
Detik-detik KKB Komplotan Keni Tipagai Serang Polsek Homeyo Intan Jaya yang Tewaskan Warga Sipil
 
“Operasi Tinombala tetap kita lanjutkan sampai nanti batas waktu tertentu kekuatan teroris ini bisa kita lumpuhkan. Ini operasi yang tetap kita lakukan," kata Badrodin saat menghadiri pelepasan korban kecelakaan helikopter TNI di Hanggar Skadron 17, Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa, 22 Maret 2016.
Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?
 
Badrodin juga mengatakan, Panglima TNI memberi masukan kepada aparat yang terlibat dalam operasi Tinombala agar terus melakukan tugasnya dengan baik. Dia mengingatkan arahan Presiden Joko Widodo bahwa Operasi Tinombala dilanjutkan sampai Santoso alias Abu Wardah dan para pengikutnya ditangkap.
Mantan Teroris Poso Dukung Penuntasan Masalah Terorisme di Sulawesi Tengah
 
Ada dua hal yang sebenarnya menjadi kendala utama dalam operasi perburuan kelompok Santoso di wilayah Poso, yaitu kondisi geografis pegunungan dan cuaca yang sering tidak bersahabat. “Kami mengalami kendala, yang membuat kami kesulitan, yaitu kondisi geografis dan keadaan cuaca (di Poso)," kata Badrodin.
Ilustrasi bom.

Ngeri, Slovakia Terima 1.100 Ancaman Bom dalam Sehari

Sekolah dan institusi Slovakia termasuk bank-bank di negara itu menerima lebih dari 1.100 ancaman bom.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024