Tiongkok Siap Bantu Indonesia Atasi Kelompok Santoso

Kelompok teroris pimpinan Santoso di hutan persembunyian mereka di Poso saat masih lengkap beberapa waktu silam.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Abdullah Hamann

VIVA.co.id –  Pemerintah Tiongkok menyampaikan akan membantu aparat kepolisian di Sulawesi Tengah untuk mengidentifikasi warganya dari Uighur yang kini bergabung bersama kelompok Santoso. Pernyataan Pemerintah Tiongkok itu berkaitan dengan adanya sejumlah warga Uighur yang teridentifikasi membantu kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah.

Bulan Ramadan Waktu yang Tepat Santoso Menyerah

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Polisi Rudy Sufahriadi mengatakan, kepolisian sudah mendapatkan surat peringatan dari pemerintah Tiongkok perihal akan masuknya banyak etnis Uighur untuk bergabung bersama Santoso di Poso.

"Pemerintah Tiongkok sudah berkoordinasi bersama kita dan ingin mengakomodir bahkan membantu siapa saja (etnis Uighur) yang berada di Indonesia yang masuk dalam kelompok Santoso,'' kata Rudy kepada wartawan di Bandara Mutiara SIS Aljufri Palu, Sabtu 26 Maret 2016.

Sulut Paling Rawan Jadi Jalur Eksodus Abu Sayyaf dan Santoso

Menyangkut hal ini, Rudy Sufahriadi juga sudah berangkat ke Tiongkok untuk berkoordinasi dengan pemerintah negera tersebut.

Rudy bahkan sudah sampai ke Xinjiang, tempat etnis Uighur tinggal untuk melihat langsung kondisi masyarakat di sana. Menurut Rudy, kondisi sosial di Xinjiang hampir tidak jauh berbeda dengan di Indonesia, yang mana banyak bermunculan militan-militan seperti kelompok Santoso.

TNI Ajak Anggota Teroris Santoso Nyangkul Sawah

"Saya sudah ke sana. Dan memang militan-militan di sana banyak yang seperti kelompok Santoso,'' kata Rudy.

Para militan asal Uighur tersebut masuk ke Indonesia setelah merespons ajakan Santoso melalui media sosial.

Saat ini, kepolisian menyatakan baru mengidentifikasi enam warga etnis Uighur yang ikut bergabung bersama kelompok teroris MIT pimpinan Santoso. Dari enam militan Uighur tersebut, empat di antaranya sudah tewas ditembak aparat saat kontak senjata di Poso.

Saat ini dipastikan tinggal dua orang etnis Uighur yang bergabung dan masih bersembunyi di gunung-gunung wilayah Poso, Sulawesi Tengah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya