Indonesia Mengutuk Keras Bom Pakistan

Petugas memindahkan tubuh korban dari lokasi ledakan di dekat sebuah taman di Lahore, Pakistan, 27 Maret 2016.
Sumber :
  • REUTERS/Mohsin Raza

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo mengutuk keras peristiwa bom bunuh diri di Taman Kota Lahore, Pakistan, yang terjadi pada Minggu 27 Maret 2016.

"Indonesia mengutuk keras serangan bom di Lahore. Teror atas nama apapun tidak dibenarkan. Duka cita mendalam utk korban, rakyat Pakistan," kata Jokowi dalam akun twitter resminya seperti dikutip pada Senin 28 Maret 2016.

Bom bunuh diri di Pakistan dilaporkan telah menewaskan sebanyak 63 orang dan ratusan lainnya mengalami luka. Polisi mengatakan pembom bunuh diri meledakkan bom di dekat tempat bermain anak-anak di tempat yang penuh keluarga, di mana sebagian dari mereka sedang merayakan Hari Minggu Paskah.

Kebanyakan korban adalah anak-anak. Kelompok Taliban Pakistan, Jamaat-ul-Ahrar, menyatakan melakukan serangan tersebut. Juru bicara kelompok itu mengatakan mereka secara sengaja menargetkan masyarakat Kristen.

Tariq Fatimi, penasihat perdana menteri Pakistan mengatakan kepada BBC, serangan seperti ini adalah kejahatan yang mempengaruhi semua kemanusiaan, apakah di Lahore, Peshawar, Brussels ataupun Paris. Semua rumah sakit besar di sekitar daerah tersebut dalam keadaan darurat untuk menangani para korban.

Lahore adalah ibukota Punjab, provinsi terbesar dan terkaya Pakistan. Kota ini juga merupakan markas politik Perdana Menteri Nawaz Sharif.

Pakistan mengalami sejumlah kejadian kekerasan terkait Taliban, masalah sektarian dan kegiatan kelompok penjahat. (one)

Jelang Kedatangan William-Kate, Pakistan Dilanda Isu Teror
Korban serangan bom bunuh diri saat kampanye pemilu di Pakistan, Jumat 13 Juli

Bom Bunuh Diri Serang Kampanye di Pakistan, 128 Orang Tewas

Serangan ini terjadi beberapa saat sebelum penangkapan eks PM Sharif.

img_title
VIVA.co.id
14 Juli 2018