Napi Palembang Bisa Update Status dari Rutan

Akun Facebook Romy Norbec, Napi di Rutan Pakjo, Palembang, Sumsel
Sumber :
  • Aji YK Putra/ VIVA.co.id

VIVA.co.id – Dua tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Pakjo Palembang, Sumatera Selatan, diketahui membuat status di jejaring sosial Facebook.

9 Kesalahan Terbesar yang Banyak Orang Lakukan di Facebook

Mereka adalah Muhammad Ridwan yang terlibat kasus pencurian dengan pemberatan, serta Romi alias Norbek yang terjerat kasus pengeroyokan.

Dalam situs jejaring sosial itu, Ridwan membuat status bertuliskan, "menghitung hari kawan kawaaaaaaaaannnnn aseliloleeeeeeee.” Status ini ditulisnya pada 24 Maret 2016, sekitar pukul 20.34 WIB.

Pertanyakan Ghea Indrawari yang Belum Menikah, Anang Hermansyah Dihujat Netizen

Hal yang sama juga dilakukan Romi, dengan akun Facebook, Romy Norbec. Dari akunnya bisa terlihat Romi telah beberapa kali membuat status. Bahkan, foto-foto suasana rutan juga dia cantumkan di halaman media sosialnya.

Namun, saat ini dua akun tersebut telah ditutup sehingga tidak bisa dibuka. usai dilakukan penggeledahan didalam sel tahanan para napi di rutan Pakjo Palembang, Senin 28 Maret 2016.
Dalam akun Romi, tertulis kontennya sudah tidak tersedia. 

6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions

http://media.viva.co.id/thumbs2/2016/03/28/373706_akun-fecebook-muhammad-ridwan--napi-di-rutan-pakjo--palembang--sumsel_663_382.jpg

Kepala Keamanan Rutan Pakjo Palembang, Wawan Irawan ketika dikonfirmasi juga membenarkan jika kedua narapidana itu masih dalam masa tahanan.

Menurut Wawan, usai mendapatkan informasi tersebut, pihaknya langsung melakukan razia di blok F. Petugas akhirnya menemukan puluhan handphone di lokasi sehingga langsung disita.

“Romi adalah Tahanan Pendamping (Tamping) yang bekerja di registrasi. Kalau Ridwan Tamping yang bekerja di Masjid rutan. Kedua handphonenya sudah kita sita dan dihancurkan,” kata Wawan usai razia.

Akibat kedapatan membawa handpohne, napi yang memilikinya mendapatkan sanksi tambahan, dan menjalani hukuman dengan dimasukkan ke dalam sel khusus.

“Sekarang dimasukkan ke dalam sel karantina. Terhadap seluruh napi yang kedapatan bawa handphone,” ujarnya.

Menurut Wawan, seluruh blok rutan sendiri, telah beberapa kali dilakukan razia rutin untuk penertiban barang yang dilarang dibawa ke dalam sel, baik itu senjata tajam, maupun handphone.

“Satu pekan sekali dilakukan. Tapi tetap saja masih ada yang lolos. Keluarga yang besuk menyelipkan barang yang tak boleh dibawa. Memang sangat susah untuk menertibkan hal ini. Tapi kedepan akan kami lebih perketat lagi,” janjinya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya