DPR Desak BIN Cari Lokasi WNI yang Disandera Abu Sayyaf

Ilustrasi kapal Tugboat.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Kementerian Luar Negeri RI membenarkan adanya pembajakan dan penyanderaan terhadap 10 awak kapal Tugboat Brahma 12 oleh kelompok Abu Sayyaf, sejak Sabtu, 26 Maret 2016. Kelompok penyandera meminta tebusan 50 juta peso, atau sekitar Rp15 miliar.

Ternyata TNI Ikut Terlibat Selamatkan 4 WNI yang Diculik Abu Sayyaf

Menanggapi peristiwa ini, anggota Komisi I DPR RI, Tantowi Yahya, meminta, pemerintah bergerak cepat, berkoordinasi dengan Pemerintah Filipina untuk upaya pembebasan sandera. Tak hanya itu, dia juga meminta Badan Intelijen Negara (BIN) bergerak mencari informasi sedetail mungkin.

"Sesuai dengan kebiasaan dan etika diplomasi, kita gunakan dulu perwakilan kita di Manila (Filipina) dibantu oleh BIN untuk melakukan komunikasi dengan kelompok Abu Sayyaf," katanya saat dihubungi, Selasa, 29 Maret 2016.

Anggota DPR Respons Penyelamatan 3 WNI yang Diculik Abu Sayyaf

Tantowi menambahkan, jika setelah perundingan kelompok Abu Sayyaf menolak membebaskan para sandera, barulah pemerintah Indonesia menyiapkan langkah dan tindakan tegas. 

"Tindakan tegas yang dibangun di atas kerja sama bilateral maupun multilateral dengan negara-negara sahabat," ujar anggota dewan asal Partai Golkar ini.

Seorang WNI yang Diculik Abu Sayyaf Belum Diketahui Nasibnya

(mus)

Ilustrasi - Karyawan memeriksa kondisi suhu envirotainer berisi bahan baku vaksin COVID-19 buatan Sinovac saat tiba di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 20 Juni 2021.

Kaleidoskop 2021: Lonjakan COVID-19, KRI Nanggala hingga Herry Cabul

Sepanjang 2021, terjadi berbagai peristiwa yang menjadi perhatian, mulai dari lonjakan kasus COVID-19, tenggelamnya KRI Nanggala-402 hingga terkuaknya kasus asusila.

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2021