Gubernur Sulut Minta Keluarga WNI yang Disandera Bersabar

Awak kapal Brahma 12 sedang bersiap sebelum berangkat ke Filipina
Sumber :
  • Ist

VIVA.co.id – Nasib 10 Warga Negera Indonesia (WNI) yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina masih belum menunjukan perkembangan positif. Upaya pembebasan pun terus dilakukan berbagai pihak termasuk Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey.

Ternyata TNI Ikut Terlibat Selamatkan 4 WNI yang Diculik Abu Sayyaf

Menurut Olly, dia sudah menemui Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Pandjaitan. "Iya, saya sudah menemui Menlu dan Menkopolhukam. Soal hasilnya masih rahasia ya," ujar Olly usai membuka naskah soal Ujian Nasional di SMA Negeri 1 Airmadidi, Minahasa Utara, Sulut, Senin 4 April 2016.

Saat di Jakarta, Bendahara Umum PDIP ini juga menemui salah satu keluarga WNI asal Sulut yang disandera, yakni Alvian Elvis Repi. "Dari 10 kru kapal 3 di antaranya merupakan putra Sulut, sehingga Pemprov Sulut memberi perhatian penuh," ujarnya menambahkan.

Anggota DPR Respons Penyelamatan 3 WNI yang Diculik Abu Sayyaf

Olly juga meminta keluarga para korban tetap bersabar. "Pemerintah berupaya melakukan yang terbaik demi pembebasan para sandera," imbuhnya.

Diketahui tiga warga Sulut yang merupakan ABK Kapal Tugboat Brahma 12 yakni kapten kapal, Peter Tonsen Barahama, Julian Philip, dan Alvian Elvis Repi.

Seorang WNI yang Diculik Abu Sayyaf Belum Diketahui Nasibnya

(mus)

Ilustrasi - Karyawan memeriksa kondisi suhu envirotainer berisi bahan baku vaksin COVID-19 buatan Sinovac saat tiba di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 20 Juni 2021.

Kaleidoskop 2021: Lonjakan COVID-19, KRI Nanggala hingga Herry Cabul

Sepanjang 2021, terjadi berbagai peristiwa yang menjadi perhatian, mulai dari lonjakan kasus COVID-19, tenggelamnya KRI Nanggala-402 hingga terkuaknya kasus asusila.

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2021