Nyawa Pasien RS Sardjito Terancam akibat Listrik Kerap Padam

Rumah Sakit Umum Dr Sardjito di Yogyakarta
Sumber :
  • VIVAnews/ Daru Waskita
VIVA.co.id - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito di Yogyakarta mengeluhkan listrik di yang sering padam. PLN pun tak memberitahukan terlebih dahulu sebelum pemadaman, sehingga petugas rumah sakit sering kerepotan setiap listrik padam karena banyak peralatan perawatan pasien yang bergantung pada aliran listrik.
Menteri PUPR Cek Kesiapan Tambahan Ruang ICU di RSUP dr Sardjito
 
Kepala Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Trisno Heru Nugroho, mencatat terjadi sedikitnya 19 kali pemadaman listrik sepanjang Maret 2016. Rinciannya, sekali pada 1 Maret, sebelas kali pada 14 Maret, empat kali pada 15 Maret, dan tiga kali pada 31 Maret.
Kasus COVID-19 di DIY Melonjak, Menkes Ganti Dirut RSUP Sardjito
 
Pemadaman listrik juga sering terjadi pada bulan-bulan sebelumnya. Sepanjang awal April 2016 bahkan sudah terjadi beberapa kali pemadaman, meski tak dicatat jumlah detailnya.
Ruang Perawatan COVID-19 Nyaris Penuh, RSUP Sardjito Mulai Deg-degan
 
RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, kata Heru, menangani ribuan pasien rawat inap, termasuk pasien bayi dan balita. Aliran listrik yang tak stabil mengganggu pelayanan kepada pasien, terutama pasien yang dalam kondisi darurat.
 
"Tenaga medis kita lengkap, alat kesehatan pendukung lengkap, namun celakanya listrik sering mati," kata Heru di Yogyakarta pada Kamis, 7 April 2016.
 
Menurutnya, selama ini RSUP Dr Sardjito selalu membayar listrik dengan nominal lebih Rp1 miliar per bulan. Namun ternyata harus menghadapi seringnya mati listrik.
 
"Buat kami, mati listrik membuat pasien kelabakan, karena banyak peralatan medis yang harus menggunakan listrik seperti inkubator untuk bayi, monitor jantung untuk pasien jantung, ventilator untuk pasien kritis dan sebagainya. Belum lagi untuk dukungan administrasi dan operasional lainnya yang juga terganggu," Heru mengeluhkan.
 
Pemadaman listrik dari PLSN, ujar Heri, memang bisa diatasi dengan penggunaan genset. Namun operasional genset memerlukan solar sebanyak 850 liter per jam. Itu akan memboroskan anggaran operasional Rumah Sakit. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya