Daffa Si Bocah Pengadang Motor Ajak Debat Gubernur Ganjar

Daffa Farros Oktoviarto bocah pengadang motor di Semarang saat berdialog dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jumat (22/4/2016)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id – Keinginan Daffa Farros Oktoviarto (10) bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akhirnya terlaksana. Bocah kelas 4 sekolah dasar yang sempat ramai diberitakan karena aksinya mengadang pemotor di trotoar itu bahkan sempat beradu argumen saat berbincang dengan gubernur.

Empat Daerah di Jawa Tengah Ini Rawan Kejahatan Perempuan

Daffa tiba di Rumah Dinas Puri Gedeh pada Jumat, 22 April 2016, sekira pukul 15.00 WIB. Mengenakan baju kotak-kotak warna dan celana panjang, Daffa yang ditemani Murti (72) neneknya, tampak santai saat duduk bersebelahan dengan Ganjar di sebuah kursi ruang tamu.

Panjang lebar Ganjar mengajak putra Dinar dan Yuri itu berbincang. Selama kurang lebih satu jam, gubernur mengajukan sejumlah pertanyaan kepada Daffa terkait aksinya mengadang pemotor yang nekat menerabas trotoar Jalan Sudirman, Semarang beberapa waktu lalu.

Ganjar Pranowo

"Daffa, apa alasanmu nyegat motor pakai sepeda di trotoar begitu?" tanya Ganjar kepada Daffa.

"Itu kan trotoar pak. Jadi enggak boleh untuk motor pak, jadi saya cegat saja, " jawab bocah yang tinggal di Kelurahan Gisikdrono, Semarang Barat itu.

Tak Demo, Buruh Jawa Tengah Dikasih Hadiah dan Hiburan

Tak sampai di situ, sesekali bocah kelahiran 20 Oktober 2006 itu pun mendebat Ganjar yang banyak mengajukan pertanyaan kepadanya. Salah satunya saat politisi PDI Perjuangan itu menanyakan pengetahuan tentang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Kalau nyamuk yang sering menyebabkan demam berdarah itu namanya apa ya? " tanya Ganjar yang langsung dijawab Daffa, "Namanya nyamuk aedes aegypti pak."

"Lha terus bagaimana cara memberantas nyamuk aedes aegypti?" tanya Ganjar lagi.

Secara mengejutkan Daffa justru membantah pertanyaan Ganjar yang menurutnya tidak tepat. "Kok diberantas to pak? Kan bukan korupsi. Masa nyamuknya diberantas," jawab bocah polos itu yang disambut tawa orang seisi ruangan.

"Kalau ngilangin nyamuk itu pakai fogging kalau ndak ya tutup penampungan air dan bak sumur," imbuh Daffa.

Meski pertanyaannya selalu didebat oleh Daffa, Ganjar pun tak mau kalah dengan terus menanyakan pengetahuan lain sesuai usianya. Perbincangan gubernur dan Daffa bahkan makin akrab.

"Daffa ini melakukan apa yang dia mau. Jadi ketika sampaikan kesan pesan ke masyarakat itu dengan apa adanya. Setidaknya dia sudah mencubit dan mencuri perhatian seluruh orang dengan kepolosannya (mengadang pemotor di trotoar) untuk tertib," kata Ganjar.

Secara pribadi, gubernur cukup mengapresiasi cara bocah koboi itu melakukan inisiatif menertibkan lalu lintas di sekitarnya yang sudah dilakukan lebih dari 40 kali. Fenomena Daffa merupakan bentuk revolusi mental yang sesungguhnya terkait pentingnya hidup tertib.

"Semoga ini jadi pesan moral buat masyarakat. (Kalau untuk polisi) bukan hanya otokritik, tapi ini ngampleng (mengena/memukul) beneran," imbuh mantan anggota DPR itu.

Meski mengapresiasi, Ganjar juga meminta agar pihak keluarga maupun sekolah Daffa bisa lebih mengarahkan terkait sikap super aktifnya.

"Kata neneknya memang anaknya hiperaktif. Jadi energinya dia perlu diarahkan. Agar kelak dia menjadi anak yang konsisten," jelas Ganjar.

Aksi heroik Daffa si bocah koboi mulai jadi perbincangan banyak orang setelah seorang warga secara tak sengaja mengabadikan foto bocah itu tengah cek-cok dengan pengendara motor di trotoar Jl Sudirman, Semarang beberapa waktu lalu. Warga yang diketahui pemilik akun Facebook Ronald Kusuma itu kemudian mengunggah foto Daffa di facebook pada  Jumat, 15 April 2016 lalu.

Sontak, foto itu banyak mendapatkan  komentar dari netizen. Mayoritas netizen bahkan mengagumi sikap berani sang bocah yang berani melawan pemotor yang melanggar lalu lintas karena menggunakan jalur trotoar di kawasan tersebut.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya