Berantakannya Teras KPK Usai Demonstrasi HMI

Kondisi KPK usai demonstrasi massa HMI, Senin, 9 Mei 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Taufik Rahadian.

VIVA.co.id - Massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) telah membubarkan diri setelah melakukan aksi unjuk rasa di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin 9 Mei 2016. Usai massa membubarkan diri, sejumlah pegawai KPK terlihat mulai melakukan bersih-bersih lantaran kondisi Gedung KPK terlihat cukup berantakan.

Berdasarkan pantauan, para office boy mulai membersihkan lobi depan Gedung KPK dari serpihan batu. Massa diketahui memang sempat melempari gedung dengan batu yang berukuran cukup besar. Beruntung, tidak ada kaca yang pecah akibat lemparan tersebut.

Tidak hanya di lobi, kondisi di depan Gedung KPK juga terpantau cukup berantakan. Salah satunya adalah di tepat tulisan 'Komisi Pemberantasan Korupsi'. Tampak beberapa huruf hilang dari tulisan tersebut.

Tulisan itu sempat menjadi sasaran vandalisme massa dengan menggunakan cat semprot. Beberapa orang pegawai KPK terlihat tengah mencoba untuk menghapus tulisan tersebut dengan cairan penghilang cat.

Tidak hanya itu, beberapa fasilitas umum seperti bangku taman, tong sampah serta marka jalan juga nampak rusak dan berada di dalam got.

Secara terpisah, Kapolsek Setiabudi, AKBP Tri Yulianto, menyebut bahwa aksi massa tersebut telah menyebabtkan korban luka dari kepolisian.

"Korban dari pihak kami ada 3 orang," ujar dia di lokasi.

Terkait kemungkinan akan adanya aksi susulan nantinya, Tri menyebut pihaknya akan mempersiapkan diri.

PB HMI Minta Publik Tak Terpengaruh Ajakan untuk Diskreditkan Polri

"Sudah jadi tugas rutin kami terutama di KPK. Kami akan koordinasi Polres dengan Polda untuk pengamanan besok," ujar dia.

(ren)

HMI Minta RI Tak Akui Laporan China Terkait Populasi Uighur
Presiden Joko Widodo (Jokowi) makan siang bersama Anies, Ganjar dan Prabowo

Jokowi di Kongres HMI: Hati-hati, Jangan Salah Pilih Pemimpin!

Presiden Jokowi mengingatkan kader-kader Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) dan Kohati supaya tidak salah memilih pemimpin Republik Indonesia pada Pemilu Presiden 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2023