Tradisi Unik Mandi Tak Boleh Berisik Jelang Ramadan

Gimbalu Bulan, tradisi mandi di sungai Sita, menjelang Ramadan
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Agustinus Hari

VIVA.co.id – Memasuki bulan Ramadan, berbagai tradisi masih dilakukan masyarakat dengan maksud lebih khusyuk dalam beribadah. Seperti yang dilakoni warga Tutuyan, Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara yang terbiasa menggelar tradisi gimbalu bulan atau terima bulan Ramadan dengan mandi ramai-ramai di Sungai Sita, Bolaang Mongondow Timur (Boltim) pada Minggu 5 Juni 2016.

4 Zodiak Paling Bahagia hingga 10 Tradisi Unik Ramadhan di Dunia

Waldi Latojo yang merupakan warga setempat mengatakan, tradisi ini sudah berlangsung berpuluh tahun lamanya dan dilaksanakan secara spontan oleh warga.

“Biasanya sehari sebelum puasa dimulai, di sini (sungai) banyak warga yang datang mandi. Ada beberapa spot yang menjadi lokasi mandi di sungai ini. Namanya gimbalu bulan atau terima bulan (Ramadan)," ujar Waldi di Tutuyan, Boltim, Sulawesi Utara, Senin 6 Juni 2016.

Iktikaf, Puluhan Tenda Kamping Berdiri di Masjid Ini

Meski tradisi itu tidak dianjurkan, ibarat sudah membudaya, selalu dilakukan turun-temurun oleh warga setempat.

“Mungkin maksudnya membersihkan diri dalam menyambut bulan suci Ramadan dengan mandi-mandi," kata Waldi.

5 Keseruan Ramadan yang Cuma Dirasakan Anak 90an

Tak hanya anak-anak, orang dewasa pun ikut mandi di sungai tersebut. Namun, kata dia, melakukan tradisi ini tidak boleh ribut jika hari sudah mulai malam. Dipercaya bahwa mereka yang berisik akan kerasukan.

Selain mandi, warga juga melakukan tradisi membersihkan pekuburan sanak saudaranya yang telah meninggal menjelang bulan puasa pada pagi hari.

Sementara itu, Bupati Boltim, Sehan Landjar mengajak umat muslim untuk melaksanakan kewajibannya menjalankan ibadah puasa. Dia meminta agar ibadah puasa dapat dijalankan dengan baik karena hanya setahun sekali.

“Jadikan bulan Ramadan tahun ini untuk evaluasi diri dan tingkatkan amal dan ibadah kepada Allah," kata Sehan.

Bupati tersebut mengajak warganya lebih mengeratkan silaturahim baik kepada sesama muslim maupun nonmuslim di Boltim.

“Ini momentum kita semua melakukan introspeksi dan menyucikan diri di bulan suci ini. Mari kita jaga keamanan dan ketertiban daerah yang kita cintai ini," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya