Polisi Belum Temukan Unsur Pidana di Kasus Saut Sitomorang

Demonstrasi HMI mengecam Saut Situmorang di depan Gedung KPK, Senin 9 Mei 2016.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

VIVA.co.id – Badan Reserse Kriminal Mabes Polri tidak menemukan unsur pidana dari kasus dugaan pencemaran nama baik Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang dilakukan oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Saut Situmorang.

Jokowi di Kongres HMI: Hati-hati, Jangan Salah Pilih Pemimpin!

"Menentukan apakah ada tersangka atau tidak itu masih jauh," kata Kepala Subdit III Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Kombes Pol Umar Surya Fana di Jakarta Selatan, Kamis, 16 Juni 2016.

Tentunya, dalam pengusutan kasus pencemaran yang dilakukan oleh Saut Situmorang juga masih memerlukan alat bukti. Namun, tak dijelaskan lebih rinci apa kekurangan alat bukti itu. "Itu pokok masalah," katanya.

Mahfud MD Unggah Foto Bareng Anies dan JK: Siap Hadir ke Munas KAHMI

Kemudian, kata Umar, bahwa pemeriksaan Saut Situmorang yang dilakukan oleh penyidik Bareskrim Polri ada sekitar delapan sampai sepuluh pertayaan. "Sudah banyak (saksi), diperiksa baik dari pelapor, beberapa ahli juga," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) melaporkan Saut Situmorang pada 9 Mei 2016. Wakil Ketua KPK ini dianggap mengeluarkan pernyataan yang mencemarkan nama baik HMI, karena mengeluarkan pernyataan negatif soal HMI, pada salah satu tayangan di televisi.

HMI Dukung Aturan Menag soal Suara Toa Masjid, Ini Alasannya

Duduk perkaranya terjadi pada Jumat, 6 Mei 2016 lalu. Saut tampil dalam acara talkshow Benang Merah di stasiun televisi tvOne yang bertajuk “Harga Sebuah Perkara”. Dalam acara itu, Saut menyinggung soal kader HMI yang tersangkut kasus korupsi.

Meski pernyataan itu tak sepenuhnya keliru, karena memang sejumlah kader HMI dicatat menjadi pesakitan KPK, sayangnya Saut tak menerangkan secara rinci pejabat yang dia maksud. Ucapannya kemudian dianggap generalisasi bahwa kader HMI adalah koruptor tatkala didapuk jabatan penting.

“Lihat saja tokoh-tokoh politik, itu orang-orang pintar semuanya, cerdas. Saya selalu bilang, kalau dia HMI minimal dia ikut LK 1. Saat mahasiswa itu pintar tapi begitu menjabat dia jadi curang, jahat, greedy,” kata Saut saat itu.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya