- http://anekatempatwisata.com
VIVA.co.id – Sejak diresmikan, Jembatan Suramadu jadi kebanggaan bagi masyarakat Jawa Timur, terutama warga Surabaya dan Madura. Tak heran, banyak pengendara yang berhenti di tengah kemudian berselfie ria kala melintasi jembatan sepanjang lima kilometer lebih itu.
Hingga sekarang, masih ada saja pengendara mobil yang berhenti di tengah Jembatan Suramadu lalu berfoto. Mereka mungkin ingin mengabadikan momen saat berada di atas jembatan penghubung Pulau Jawa dan Madura itu.
"Kalau ada yang selfie di tengah Jembatan Suramadu, tidak langsung kami tindak. Kami lihat dulu pelat nomor polisinya, asal Surabaya atau luar," kata Kepala Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, Ajun Komisaris Besar Polisi Aris Yudha Legawa, saat acara bagi-bagi takjil di Taman Bungkul, Surabaya, Kamis, 16 Juni 2016.
Dia menjelaskan, Jembatan Suramadu sudah menjadi ikon Surabaya dan Madura. Karena itu wajar jika ada pelancong yang berkunjung ke Surabaya atau Madura ingin mengabadikan momen dengan berfoto saat melintasi Suramadu.
"Kalau yang selfie orang luar Surabaya, kami tidak ingin cerita mereka saat berkunjung justru tidak enak. Kami ingin mereka bangga dan ikut mempromosikan ikon Surabaya saat pulang. Tapi tentu selfienya ada batasan, tidak boleh sampai mengganggu arus lalu lintas," kata Legawa.
Namun, toleransi berselfie ria di Jembatan Suramadu tidak berlaku saat Ramadan, terutama ketika arus mudik Lebaran sudah berjalan. Sebab, itu bisa menyebabkan parahnya kemacetan. "Kalau selfie saat mudik, langsung kami tindak dengan cara ditilang," tutur Legawa.
Enam Kelurahan di Surabaya Nol Kasus Corona
Dua kelurahan diantaranya sejak awal tak ada kasus corona
