- Antara/ Sahrul Manda Tikupadang
VIVA.co.id – Pengamat terorisme yang juga mantan narapidana kasus terorisme, Nasir Abbas, mengaku siap untuk masuk hutan Poso hanya untuk membujuk Santoso cs untuk menyerah kepada aparat. Nasir Abbas yang juga mantan Ketua Mantiqi III Jamaah Islamiyah, menilai perjuangan Santoso dan anak buahnya yang kini bersembunyi dari kejaran aparat di hutan Poso, sudah sangat melenceng dari ajaran Islam.
Menurutnya, kelompok Santoso ini harus dihentikan agar tidak menimbulkan banyak kerugian. Nasir Abbas bahkan meminta Santoso untuk segera menyerahkan diri ke aparat keamanan, dan dia siap untuk ikut membujuk Santoso.
“Saya mengharapkan Santoso menyerahkan diri karena itu lebih baik untuk dirinya, karena tidak ada yang bisa mereka dapatkan dari keinginan mereka itu. Jika diberi kesempatan untuk bertemu dengan Santoso saya akan berbicara dengan Santoso dan memintanya menyerah,” kata Nasir Abbas di Palu Rabu 22 Juni 2016.
Pernyataan ini dilontarkan saat menjadi pembicara dalam dialog nasional dengan tema menangkal radikalismen atas nama agama, yang diselenggarakan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Palu Rabu malam. Nasir Abbas bahkan siap untuk menanggung risiko apa pun saat akan bertemu dengan Santoso.
Keinginan Nasir Abbas itu terlontar setelah dia mengaku turut berdosa karena telah membentuk Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah termasuk di Poso, yang akhirnya memunculkan orang-orang radikal seperti Santoso.
Kelompok Santoso Masih Ada, Operasi Tinombala Diperpanjang
Operasi ini akan melibatkan unsur TNI untuk masuk ke hutan-hutan.
