- Bayu Januar/VIVA.co.id
VIVA.co.id - Beberapa aktivis radikal ekstrem, bahkan cenderung menganut terorisme, berbalik haluan atau insaf dan menyadari kekeliruannya berkat pendekatan yang dilakukan Komisaris Jenderal Polisi Tito Karnavian. Salah satu yang berubah haluan hidup setelah didekati Tito ialah Ali Fauzi Manzi, mantan teroris asal Lamongan, Jawa Timur.
Sedikitnya dua kesan yang muncul dalam ingatan Fauzi tentang sosok Tito. Pertama, kemampuan akademik putra Palembang itu yang menurut Fauzi, mumpuni. Ia mengaku mengetahui itu karena beberapa kali duduk bersama Tito dalam forum diskusi tentang terorisme.
"Kemampuan akademik beliau mumpuni," kata Ali Fauzi kepada VIVA.co.id pada Rabu malam, 22 Juni 2016. Tito, kata mantan aktivis Jamaah Islamiyah (JI) itu, juga menguasai pengetahuan agama.
Kedua, kata Fauzi, Tito menunjukkan sikap murni dan ikhlas ketika melakukan pendekatan terhadap aktivis radikal. "Keikhlasan beliau dalam menggalang kawan-kawan (aktivis radikal). Pak Tito sendiri sadar sangat sulit mengubah ideologi, tapi beliau melakukan pendekatan dari hati ke hati.”
"Karena saya yakin bahwa apa yang keluar dari mulut beliau dari hati, ya, saya terima. Selain itu keagamaan beliau kuat. Saya tahu sendiri beliau itu tidak pernah lepas dari puasa Senin-Kamis. Saya sendiri malu pada beliau soal puasa," tuturnya.
Tito Karnavian diajukan Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal Kepala Polri untuk menggantikan Jenderal Polisi Badrodin Haiti, yang akan pensiun. Hari ini, Tito menjalani uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon Kepala Polri di Dewan Perwakilan Rakyat. (ase)
Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?
Argentina menuduh Iran sebagai pelaku tindakan terorisme. Tuduhan ini muncul setelah lebih dari tiga dekade serangan yang mengakibatkan korban jiwa di Buenos Aires, Argen
