Syahbandar Samarinda Terima Laporan Penculikan Abu Sayyaf

Ilustrasi/Daftar nama pemimpin Abu Sayyaf.
Sumber :
  • reuters.com

VIVA.co.id – Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda mengaku menerima laporan soal penculikan warga negara Indonesia, yang diduga dilakukan kelompok bersenjata Abu Sayyaf. Padahal, kemarin kabar itu sudah dibantah oleh aparat keamanan dan dianggap penipuan. 

TNI Sebut KNPB Mendoktrin Masyarakat di Maybrat Tolak Pembangunan

Namun, dari hasil komunikasi ulang antara pimpinan KSOP Samarinda dengan WNI yang selamat dan sedang dalam perjalanan pulang ke Indonesia, dipastikan bahwa memang ada penyanderaan oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina.

"Kami menerima laporan kembali dari seorang ABK yang selamat bernama Syahrir. Kini mereka cuma berenam dan sedang dalam perjalanan pulang," kata Kepala KSOP Samarinda, Kolonel Laut Yus Kusmany, Kamis 23 Juni 2016.

Permintaan Keluarga Sertu Ambrosius Korban Penyerangan di Maybrat

Menurut Yus, dari pengakuan Syahrir itu, pihaknya menarik kesimpulan memang telah terjadi pembajakan dan penyanderaan oleh Abu Sayyaf. Maka, lanjut Yus, pihaknya pun melimpahkan kasus itu ke kepolisian dan TNI.

"Dari pengakuan para ABK, mereka kesulitan komunikasi akibat alat navigasi dan komunikasi kapal turut dirampok oleh kelompok diduga Abu Sayyaf," kata Yus. "Kini kasus ini kami limpahkan ke TNI dan Polri, karena ini sudah upaya terorisme."

KBRI Usut Video Warga Papua Nugini Dukung Kelompok Bersenjata Papua

Baca Juga:

Sehari sebelumnya, sejak mencuatnya informasi soal penyanderaan kembali oleh kelompok Abu Sayyaf tersebut. Baik KSOP Samarinda dan TNI dan kepolisian sudah melakukan penelusuran.

Namun, dipastikan bahwa laporan Abu Sayyaf tersebut adalah kabar bohong. Sebabnya, nomor yang digunakan pelaku adalah nomor lokal Indonesia dan justru diduga berada di Indonesia yang dilakukan oleh sindikat penipuan lewat telepon.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bahkan langsung memberikan pernyataan bahwa penculikan Abu Syyaf tersebut adalah kabar bohong. "Saya pastikan itu bohong," kata Gatot, Rabu 22 Juni 2016.

M Asri Sattar / Kalimantan Timur

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya