Jelang Lebaran, BI Minta Waspada Peredaran Uang Palsu

Ilustrasi rupiah.
Sumber :
  • VIVAnews/ Tudji Martudji

VIVA.co.id – Kebutuhan uang tunai menjelang lebaran selalu meningkat dibanding hari biasanya. Masyarakat membutuhkan uang tunai untuk berbagai keperluan. Mulai dari berbelanja kebutuhan lebaran hingga tradisi bagi-bagi uang kepada sanak saudara.

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap peredaran uang palsu.

"Saat-saat seperti sekarang kebutuhan uang meningkat, ada saja oknum orang penyebar uang palsu, masyarakat harus berhati-hati," ujar Deputi Gubernur BI Ronald Waas, usai acara Gerakan Peduli Koin, di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu, 25 Juni 2016.

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

Untuk membedakan uang palsu dan asli, menurut dia, bisa dengan sistem 3D (dilihat, diraba, dan diterawang). Jika menemukan uang palsu, masyarakat diminta melapor ke kantor Bank Indonesia setempat, maupun pihak kepolisian. "Kami kerja sama dengan Polri. Kami langsung identifikasi langsung ke sumber percetakannya," lanjut dia.

Selain itu, BI juga mengimbau masyarakat yang ingin menukarkan uang agar melakukan transaksi di kantor BI maupun di kantor perbankan nasional. "Penukaran uang gratis dan terjamin keaslian uangnya," ujar Ronald.

Cadangan Devisa RI Februari 2022 Naik Tipis, Ini Pendorongnya

(ren)

Pembuat dan pengedar uang palsu ditangkap

Pelatih Bulu Tangkis di Garut Jadi Sindikat Peredaran Uang Palsu Miliaran Rupiah

Pengungkapan sindikat peredaran uang palsu berawal dari laporan masyarakat yang mencurigai adanya peredaran uang palsu di Kecamatan Karangpawitan Garut.

img_title
VIVA.co.id
20 November 2022