Ditantang ISIS, Ini Respons Kapolri

Jenderal (purnawirawan) Badrodin Haiti, mantan Kepala Kepolisian Republik Indonesia.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Danar Dono

VIVA.co.id – Pasca meledaknya bom bunuh diri di halaman Polres Surakarta, tingkat pengamanan di markas polisi di Indonesia ditingkatkan. Apalagi setelah adanya pernyataan dari juru bicara kelompok militan ISIS (Daulah Islamiyah Irak dan al-Syam), yang telah .

Alasan Mantan Kapolri Batal Jadi Komisaris Utama Grab

"Juru bicara ISIS menyampaikan bahwa seluruh anggota di Asia Tenggara telah beroperasi (menebar teror) di negara masing-masing,” ujar Badrodin setelah salat Id di lingkungan Mabes Polri, Rabu, 6 Juli 2016.

Menanggapi hal tersebut, Badrodin menegaskan telah melakukan antisipasi. Menurut dia, dalam pernyataan ISIS tersebut, mereka memerintahkan kepada para anggotanya untuk beraksi selama bulan Ramadan.

Badrotin Haiti Pilih Jadi Komisaris Waskita Ketimbang Grab

"Kita sudah kurangi potensi dengan penahanan beberapa pelaku sebelumnya, seperti yang di Surabaya," kata dia.

Pelaku bom bunuh diri di Solo sendiri kemarin menurutnya merupakan jaringan kelompok teroris lama.

Badrodin Haiti Tampil Berjanggut, Masih Dipanggil 'Kapolri'

"Ini dari kelompok sempalan dari JI (Jamaah Islamiyah) yang mengikuti paham ISIS,"  lanjut Badrodin.

Seperti diberitakan, bom bunuh diri meledak di dekat Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Markas Polresta Surakarta pada Selasa pagi, 5 Juli 2016. Pelaku yang menggunakan sepeda motor hijau saat beraksi tewas akibat bom yang ia bawa. Sementara satu anggota polisi setempat luka-luka.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya